YOGYAKARTA – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UGM dan Bank Mandiri Syariah (BSM) menjalin kerja sama pembinaan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah melalui kegiatan pelatihan, pendampingan, promosi, pengembangan pasar, dan fasilitas pembiayaan modal. Penandatanganan nota kesepahaman kerja sama ini dilakukan oleh Ketua LPPM, Prof. Dr. Ir. Danang Parikesit, M.Sc., dan Pimpinan BSM Yogyakarta, Edi Dwi Effendi, di Sagan Resto, Senin (27/12) malam. Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Bidang Pengelolaan Kerja Sama Riset LPPM UGM, Ir. Ambar Pertiwiningrum, M.Si., Ph.D., Manajer Pengembangan UMKM LPPM UGM, Rahmawan Budiarto, S.T., M.T., dan Kepala Kantor Cabang Pembantu BSM Godean, Diani Semi Artanti.
Danang Parikesit mengatakan LPPM UGM secara terus-menerus berupaya untuk melakukan pengembangan dan memajukan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) melalui kerja sama dengan pemerintah daerah, lembaga-lembaga masyarakat, dan skema Corporate Social Responsibility (CSR) industri, serta pembiayaan dengan lembaga keuangan perbankan. “Pembinaan dan pengembangan UMKM kita lakukan dengan berbagai pola, salah satunya melalaui pola syariah. Dari tahun ke tahun, peminatnya dari UMKM kian meningkat,” kata Danang.
Ia menambahkan pembinaan UMKM yang dilakukan oleh LPPM meliputi tiga hal, yakni peningkatan kemampuan penguasaan teknologi, peningkatan kemampuan dalam mengelola usaha, dan pembinaan modal usaha. “Basis kita mengembangkan UMKM dengan bermitra dengan berbagai lembaga,” kata Danang.
Danang mencontohkan program pengembangan UMKM yang bersifat pendampingan di masyarakat di antaranya pembinaan pelaku usaha gula semut di Desa Sejahtera Hargotirto, Kulon Progo, yang bekerja sama dengan Solidaritas Istri Kabinet Indonesia Bersatau (SIKIB). Sementara itu, untuk pembinaan kerja sama yang bersifat komersial yang melibatkan para peneliti di UGM adalah, antara lain, pengadaan alat early warning system yang dapat dimanfaatkan daerah rawan bencana.
Ditambahkan Danang, untuk program pengembangan UMKM, LPPM UGM selalu bermitra dan bekerja sama dengan berbagai peguruan tinggi. Diharapkan program pembinaan UMKM dapat dijadikan model dan diterapkan di perguruan tinggi yang lain. “Kita sudah bekerja sama dengan 17 perguruan tinggi lain dari seluruh Indonesia,” ujarnya.
Edi Dwi Effendi menyambut baik terlaksananya kerja sama dengan LPPM dalam pembinaan pelaku usaha UMKM di Yogyakarta. Kerja sama tersebut menurutnya dapat memberikan kontribusi optimal bagi pengembangan UMKM. “Kerja sama ini bersifat jangka panjang dan berkelanjutan. Dengan pola syariah, bisa memberi manfaat bagi masyarakat sebab kita ingin tumbuh dengan para pegiat UMKM,” katanya.
Diinformasikan juga bahwa sekitar 15,9 triliun dari 22 triliun dana yang dikelola oleh Bank Mandiri Syariah secara nasional dialokasikan untuk pembiayaan kredit usaha UMKM. Khusus di Yogyakarta, jumlah total dana yang dikelola BSM untuk pembiayaan kredit UMKM mencapai 692 miliar rupiah. “Dari total 1,5 triliun rupiah volume dana syariah yang berputar, sekitar 692 miliar rupiah dikelola oleh BSM,” imbuh Edi. (Humas UGM/Gusti Grehenson)