YOGYAKARTA – Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Prof. Dr. Mohammad Nuh menemui sekitar 500 mahasiswa penerima Beasiswa Pendidikan bagi Mahasiswa Miskin Berprestasi (Bidik Misi) yang dikucurkan oleh Kemendiknas, Rabu (12/1), di University Club UGM. Di pertemuan yang berlangsung dalam suasana santai tersebut, Mohammad Nuh memberikan dorongan semangat kepada para mahasiswa untuk beprestasi di bidang akademik.
Kunjungan tersebut dimanfaatkan Mohammad Nuh untuk memastikan para penerima beasiswa Bidik Misi benar-benar tepat sasaran. Ia pun tak segan-segan menyapa satu per satu mahasiswa, bertanya tentang kondisi ekonomi keluarga mereka. “Siapa yang berangkat ke kampus naik bus?” tanya Nuh kepada mahasiswa. Spontan beberapa mahasiswa menunjukkan tangan. Ia pun bertanya kepada salah satu mahasiswa tentang kendala yang dihadapi selama mengikuti perkuliahan.
Suasana menjadi haru saat Nuh meminta mahasiswa yang salah satu orang tuanya meninggal untuk maju ke atas panggung dan berdiri di sampingnya. Nuh pun bercerita tentang dirinya yang telah menjadi anak yatim saat masih duduk di bangku kelas lima SD. Padahal, kondisi ekonomi keluarganya tergolong pas-pasan. Ibunya harus membanting tulang menyekolahkan dirinya dan saudara-saudaranya. Berbekal tekad dan kemauan keras, Nuh bersaudara menyelesaikan pendidikan hingga tingkat tinggi. “Kunci sukses adalah doa dari orang tua dan terus bekerja keras,” katanya.
Kepada mahasiswa, Nuh mengatakan pemerintah terus berkomitmen memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang tidak mampu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. “Kenapa pemerintah kasih beasiswa (Bidik Misi)? Karena orang miskin susah sekali masuk perguruan tinggi,” ujarnya.
“Tidak zaman lagi orang miskin dilarang kuliah. Yang penting, semangat dan punya tekad,” tambahnya.
Direktur Kemahasiswaan UGM, Drs. Haryanto, M.Si., mengatakan tahun 2010 lalu, UGM mengelola 62 sumber beasiswa dengan nominal mencapai 26 miliar rupiah untuk 9.692 mahasiswa. “Sekitar 31 persen dari seluruh mahasiswa UGM telah mendapatkan beasiswa,” katanya. Sementara itu, 500 mahasiswa digratiskan kuliah selama 3-4 tahun melalui jalur beasiswa Penelusuran Bibit Unggul Tidak Mampu (PBUTM) dan Bidik Misi.
Usai bertemu mahasiswa, Mohammad Nuh mengunjungi rumah orang tua dari dua mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi, yakni Yuniasih (19) dan Aminin (19). Mendiknas mengunjungi rumah orang tua Yuniasih yang berada di Dusun Blunyahrejo, Desa Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogyakarta. Di rumah yang berukuran 2×4 meter ini Menteri dan Rektor sempat menyantap makan siang dengan pemilik rumah. Selanjutnya, Menteri juga mengunjungi rumah orang tua Aminin yang berada di Samirono. Di sini, Menteri dan Rektor mendapat hidangan buah pisang. “Silakan, Pak. Ini buah yang biasa kita jual,” kata pemilik rumah yang sehari-hari bekerja sebagai penjual buah. (Humas UGM/Gusti Grehenson)