YOGYAKARTA – Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM tengah mengembangkan konsep pendidikan dan riset bidang ecohealth dalam rangka penanggulangan penyakit menular dari hewan ke manusia yang disebabkan faktor ekologi. Hal itu ditandai dengan berdirinya lembaga Zoonotic Disease Center (ZDC). “Kita ingin menyebarkan konsep ini ke masyarakat dengan merangkul para pihak yang bekepentingan,” kata peneliti zoonosis dari FKH UGM, Prof. Dr. drh. Wayan Tunas Artama, usai mengikuti Workshop Ecozoonotic Disease di FKH UGM, Kamis (13/1).
Wayan menjelaskan ecohealth adalah disiplin ilmu baru yang mempelajari bagaimana perubahan dalam ekosistem bumi mempengaruhi kesehatan manusia. Ecohealth mengkaji perubahan-perubahan lingkungan biologik, fisik, sosial, dan ekonomi serta menghubungkan perubahan-perubahan tersebut dengan dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Ia menambahkan ecohealth mempersatukan berbagai kalangan, mulai dari dokter, dokter hewan, ahli konservasi, ahli ekologi, ahli ekonomi, ahli sosial, ahli perencana, dan lain sebagainya, untuk secara komprehensif mempelajari dan memahami bagaimana perubahan ekosistem secara negatif berdampak pada kesehatan manusia dan hewan. “Seperti kasus leptospirosis dan toxoplasma. Penanggulangannya tidak hanya dari dari aspek kesehatan manusia, tapi faktor dari hewan dan lingkungannya yang perlu diperhatikan,” ujarnya.
Berbagai penyakit zoonotik berasal dari hewan, tetapi juga dipengaruhi oleh perubahan cuaca, iklim, dan lingkungan. “Kondisi lingkungan tertentu bisa menyebabkan penyebarannya semakin bertambah,” katanya.
Di beberapa negara, konsep pengembangan ecohealth telah dikembangkan dengan melibatkan kerja sama antar-universitas dengan berbagai disiplin bidang ilmu. “Kita ingin praktik yang sama bisa diakukan di UGM,” tuturnya.
Dalam Workshop Ecozoonotic Disease yang berlangsung 11-13 Januari 2011 di FKH UGM merupakan hasil kerja sama FKH UGM dengan International Livestock Research Institute (ILRI). Workshop mengundang beberapa pakar dari Kanada, Thailand, dan Vietnam. (Humas UGM/Gusti Grehenson)