Yogya, KU
Keceriaan nampak diwajah HE Mackbon senin malam lalu, setelah resmi dilantik menjadi Ketua Pelaksana Pengurus Daerah (Pengda) Kagama Papua. Sebagai alumni UGM, dirinya mengaku bangga, menurutnya, dirinya merupakan satu-satunya pengurus daerah Kagama yang dilantik di ruang Multi Media UGM oleh Pengurus Pusat KAGAMA. Bukan karena ada sesuatu yang spesial dan istimewa dalam pelantikan tersebut, kata Mackbon, namun di acara pelantikan tersebut dilakukan bersamaan dengan keikutsertaan pengurus Pengda Kagama Papua mengikuti acara Simposium Nasional ‘Reaktualisasi Nilai Kebangkitan Nasional di Balai Senat UGM, Senin (19/5).
Kendati begitu, Mackbon mengaku, dirinya bersama 53 anggota pengurus lainnya sekembali ke Papua segera menjalankan program dari pengda kagama papua dalam membantu proses pembangunan Papua yang dinilainya masih menyisakan berbagai persoalan yang belum terselesaikan. Salah satu diantaranya, pemerataan pembangunan.
“Bagitu banyak persoalan dan permasalahan di tanah papua, terutama rendahnya mutu SDM di sana. Selain itu, adanya keterisolasian antar daerah, yang menyebabkan terhambatnya proses percepatan pembangunan,†ujar Mackbon kepada wartawan, Senin malam di Hotel Jogja Plaza.
Lebih jauh diungkpakan oleh alumni MEP UGM ini, perbedaan terhadap tingkat akses pendidikan di papua sangat begitu mencolok terutama bagi masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan dengan daerah di pesisir.
“Di tingkat pendidikan dasar, akses pendidikan bagi masyarakat yang tinggal di daerah di pesisir jauh lebih tinggi dengan daerah pegunungan. Jadi tidak heran, jika waktu studi masyarakat papua rata-rata 6,2 tahun. Jadi selama hidupnya, orang Papua hanya mamapu mengeyam pendidikan hanya sampai di bangku SD saja, padahal angka penderita buta aksara berkisar 70 persen,†jelas dosen pertanian Universitas Negeri Papua ini.
Dalam empat tahun kepengurusannya pengda Kagama Papaua ke depan, HE Mackbon mengaku akan berusaha memberikan sumbangan pemikiran kepada pemerintah Papua dalam rangka membantu percepatan proses pembangunan di papua.
“Saya ingin menempatkan organisasi pengda Kagama Papua ini bisa bermanfaat bagi alumni, keluarga dan masyarakat sana,†tandasnya.
Selain terus berupaya menjalin dan membina kerjasama yang lebih intens dengan UGM, salah satunya ikut membantu penyelenggaraan tes Ujian Masuk UGM di Papua dan Pengurus Pengda Kagama juga membantu akses putra daerah Papua untuk bisa kuliah di UGM. (Humas UGM/Gusti Grehenson)