YOGYAKARTA-Fakultas Biologi UGM merupakan satu dari tiga fakultas di UGM yang berhasil memenangkan hibah penelitian Indonesia Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE) dari Dikti tahun 2010, di samping Fakultas Kehutanan dan Pertanian. Hibah penelitian I-MHERE tersebut diperuntukkan bagi sepuluh dosen, enam di antaranya untuk dosen Fakultas Biologi. Masing-masing hibah (grant) senilai 700 juta rupiah nantinya akan dikhususkan untuk penelitian mengenai tanaman anggrek (Famili Orchidaceae). “Enam untuk dosen Fakultas Biologi, sisanya untuk dosen dari Universitas Udayana (Unud), Universitas Tanjungpura (Untan), Universitas Hasanudin (Unhas), dan Universitas Lambung Mangkurat (Unlam),†kata person in charge (PIC) program I-MHERE Project Fakultas Biologi UGM, Dr. Budi S. Daryono, M.Agr.Sc., dalam sosialisasi research grant I-MHERE di Fakultas Biologi, Selasa (25/1). Sosialisasi selain dihadiri oleh dosen, juga para mahasiswa S-2 dan S-3 Fakultas Biologi.
Budi mengatakan untuk memenangkan hibah penelitian I-MHERE dilakukan melalui proses seleksi yang ketat. Lima universitas yang berhasil lolos seleksi ialah UGM, ITB, UI, Unair, dan Universitas Brawijaya. Pengembangan penelitian anggrek program hibah I-MHERE ini, menurut Budi, juga melibatkan perguruan tinggi lain, seperti Udayana, Untan, Unlam, dan Unhas.
Dipilihnya anggrek sebagai objek penelitian, antara lain, karena degradasi lingkungan hidup yang terus berlangsung ikut mengganggu keberlangsungan hidup tanaman anggrek. Untuk itu, diperlukan pengembangan tanaman anggrek melalui lintas sektoral. “Selain dengan kampus, kita juga melibatkan Taman Nasional Bali Barat, Kebun Raya Purwodadi, Kebun Raya Bogor, dan Cibodas,†jelasnya.
Ditambahkannya bahwa proyek penelitian I-MHERE selain diperuntukkan bagi dosen, juga mensyaratkan keterlibatan mahasiswa di dalamnya. Dengan demikian, output-nya di samping bermanfaat bagi dosen, juga dapat ditindaklanjuti para mahasiswa sebagai bahan tesis. “Selain laporan hasil penelitian, nantinya juga harus membuat manuskrip serta standing banner,†tutur Budi.
Tahapan penelitian program I-MHERE ini dimulai pada 25 Januari-28 Februari 2011 untuk pengumpulan proposal. Setelah itu, dilakukan evaluasi dengan melibatkan reviewer pakar yang ahli di bidang anggrek. Pengumuman pemenang akan dilakukan pada 28-30 Maret mendatang. Para pemenang nantinya juga harus mempresentasikan hasil penelitiannya sebelum akhirnya dikumpulkan menjadi satu di akhir tahun 2011. “Hasil penelitian dari Fakultas Biologi sebelumnya juga banyak yang masuk jurnal internasional, seperti di Flora of Malaysiana,†kata Budi yang terkenal dengan penelitian Gama Melon tersebut.
Seperti diketahui, Indonesia kaya akan tanaman anggrek. Lebih dari 5.000 spesies anggrek tersebar di negeri ini. Namun sayang, banyak dari jenis tanaman anggrek yang hampir atau bahkan sudah punah, khususnya akibat illegal logging. Anggrek jenis vanda foetida (Sumatera Selatan) adalah salah satu contoh jenis anggrek yang hampir punah. Kondisi ini menjadi perhatian peneliti dari Fakultas Biologi UGM. Sejak tahun 1976, Fakultas Biologi serius untuk melakukan budidaya dan konservasi anggrek. (Humas UGM/Satria AN)