YOGYAKARTA – Realisasi alokasi dana untuk penggantian ternak sapi korban erupsi Merapi yang dikucurkan pemerintah melalui dinas pertanian mencapai 35,9 miliar rupiah. Jumlah tersebut digunakan untuk mengganti 4.007 ekor di empat kabupaten, Sleman, Klaten, Boyolali, dan Magelang. Dana ini membengkak sebesar 10 miliar rupiah dari dana yang telah disiapkan sebelumnya sekitar 25,5 miliar rupiah untuk 3.000 ekor sapi. “Di lapangan, ditemukan banyak sapi yang mati. Alokasi dana ini telah didistrubusikan ke masing-masing empat kabupaten,” kata Koordinator Tim Identifikasi Penanganan Ternak Korban Merapi, Kementerian Pertanian RI, Prof. Dr. drh. Ida Tjahajati, M.S., Senin (24/1), di FKH UGM.
Ida menuturkan sampai saat ini dana yang telah didistribusikan Kabupaten Sleman mencapai 24 miliar rupiah untuk 3.412 ekor sapi, sedangkan Kabupaten Klaten sebesar 2,8 miliar rupiah untuk penggantian 389 ekor ternak mati. Berikutnya, Boyolali dan Magelang berturut-turut 2,07 miliar dan 1,3 miliar rupiah untuk mengganti 176 dan 29 ekor ternak sapi. “Sapi yang mati tidak diganti dengan uang, tapi menggantikannya dengan sapi hidup yang telah dibeli dengan dana BNPB ini,” katanya.
Dana untuk penggantian sapi ini diambil dari dana BNPB yang sebelumnya dialokasikan untuk pembelian sapi hidup sebesar 100 miliar rupiah. Namun, dana tersebut tidak terserap sepenuhnya karena peternak kebanyakan tidak menjual sapinya karena daerah tempat tinggalnya sudah dalam kondisi aman dari bahaya erupsi Merapi. “Selain wilayah sudah aman, juga karena sapi-sapi mereka sehat setelah ditangani oleh tim task force penanganan ternak korban erupsi Merapi yang telah dibentuk oleh Kementan dan didukung oleh tim kesehatan Posko Medik Veteriner RSH Prof. Soeparwi,” ujar Direktur Rumah Sakit Hewan (RSH) Prof. Soeparwi.
Disebutkan Ida, dari 100 miliar rupiah dana BNPB yang disiapkan pemerintah, sampai saat ini hanya digunakan sekitar 35,9 miliar untuk alokasi pembelian sapi hidup dan dan penggantian sapi yang mati. “Alokasi dana pemerintah pembelian sapi hidup yang seharusnya dialokasi 100 miliar, hanya digunakan 35,9 miliar,” katanya.
Sebelumnya, pada Minggu (30/1), Menteri Pertanian Suswono beserta rombongan yang terdiri atas Menkokesra, Agung Laksono, Mensos, Salim Segaff Al-Jufri, Menteri PU, Djoko Kirmanto, dan Kepala BNPB, Syamsul Maarif, secara simbolis menyerahkan bantuan sosial (bansos) sapi perah yang telah dibeli dengan dana BNPB sebanyak 44 ekor ke tiga koperasi yang ada di wilayah Sleman, yakni Koperasi Warga Mulya, Sarono Makmur, dan UPP Kaliurang. (Humas UGM/Gusti Grehenson)