Fakultas Geografi UGM berencana mengembangkan model sekolah berbasis mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan untuk tingkat SMA dan sederajat. Pengembangan sekolah ini diharapkan mampu mencetak generasi muda yang tanggap terhadap bencana dan segala permasalahan lingkungan.
Demikian dikatakan Dekan Fakultas Geografi UGM, Prof. Dr. Suratman, M.Sc., usai membuka kegiatan Olimpiade Geografi Nasional, Jumat (4/2), di Auditorium Fakultas Geografi UGM. Menurut Suratman, pengembangan sekolah berbasis mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan diharapkan mampu menguatkan kesadaran para siswa untuk lebih peka terhadap lingkungan melalui proses pembelajaran.
Pengelolaan sekolah berbasis mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan dapat dirancang sebagai sarana untuk menumbuhkan pengetahuan, nilai, sikap, perilaku, wawasan, dan kepedulian terhadap lingkungan hidup. “Dengan merintis sekolah berbasis mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan ini diharapkan mampu menghasilkan generasi muda yang lebih peka terhadap kondisi lingkungan sehingga lebih tanggap terhadap bencana mengingat negara kita merupakan negara yang sering kali terpapar bencana,†tutur Suratman.
Ditambahkan Suratman, pihaknya akan meyusun kurikulum berbasis mitigasi bencana dan pengelolaan lingkungan yang selanjutnya akan diimplementasikan di sejumlah SMA di Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Bali, Banjarmasin, dan Kupang. Menurut rencana, kurikulum akan diluncurkan secara resmi dalam peringatan Hari Bumi, 22 April mendatang. (Humas UGM/Ika)