YOGYAKARTA-Sebanyak delapan delegasi dari Kedutaan Besar Australia yang dipimpin oleh Duta Besar Australia untuk Indonesia, H.E. Greg Moriarty, hari ini, Rabu (9/2), berkunjung ke UGM. Kedatangan mereka diterima langsung oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., Sekretaris Eksekutif, Drs. Djoko Murdiyanto, M.A., dan Rio Rini Moehkardi, M.A. selaku Deputi Kantor Urusan Internasional di Ruang Sidang Pimpinan. Pertemuan tersebut dihadiri pula oleh para dekan, wakil dekan, dan petinggi Universitas.
Kedatangan delapan delegasi dari Australian Embassy (Kedutaan Australia) adalah dalam rangka penjajakan kolaborasi yang dapat dilakukan dengan UGM. Kolaborasi yang ditawarkan, antara lain, pertukaran mahasiswa, pemberian beasiswa, dan ajakan keikutsertaan UGM dalam workshop hasil kerja sama dengan Ministry of National Education Australia.
Dubes Australia untuk Indonesia, Greg Moriarty, berharap jumlah mahasiswa yang melanjutkan studi di Australia dapat lebih meningkat. Ia juga berterima kasih kepada UGM atas kolaborasi dan dukungannya melalui program Acicis dalam membantu mendidik mahasiswa Australia. “Hal ini merupakan kolaborasi yang sangat baik dan saya berharap ada kemungkinkan kerja sama lain di masa yang akan datang,†ujar Greg.
Greg dalam pertemuan itu juga sempat bertanya kepada para dekan dan wakil dekan yang hadir apakah selama ini mereka masih berhubungan dengan universitas tempat mereka belajar di Australia? Menanggapi pertanyaan ini, sebagian besar dekan dan wakil dekan menyatakan masih sangat menjaga hubungan dengan universitas tempat mereka belajar kala itu.
Sementara itu, Rektor UGM, Prof. Sudjarwadi, sempat menceritakan situasi yang terjadi pascaerupsi Merapi beberapa waktu lalu. Beberapa saat setelah erupsi, UGM mengadakan Wisdom World Conference, yang melibatkan 30 universitas di Indonesia. “Oleh Pemerintah Indonesia, UGM juga dianggap mampu membuka program master emergency response to disaster,†kata Sudjarwadi.
Mengakhiri pertemuan tersebut, UGM berharap dapat terjalin hubungan yang semakin erat antara Australia dan Indonesia. Selepas pertemuan dengan Rektor UGM, rombongan mengunjungi Acicis di Fakultas Ilmu Budaya UGM. (Humas UGM/Maya Septriana).