Memperingati Lustrum I, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) masih memiliki pekerjaan rumah yang mesti dirampungkan. Salah satu di antara pekerjaan rumah yang dimaksud adalah penguatan pusat studi di UGM. Meskipun tidak penuh berada di bawah LPPM, kinerja pusat studi memerlukan perhatian secara khusus.
Laporan Audit Manajemen Internal (AMI) menyebutkan pusat studi sebagai bagian dari LPPM masih rendah dalam kinerjanya. “Bisa jadi karena pusat studi harus mengikuti surat keputusan Rektor tentang penyelenggaraan pusat studi,” ujar Wakil Rektor Senior Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (WRS P3M), Prof. Dr. Retno Sunarminingsih, M.Sc., Apt., Jumat (11/2) di University Club UGM.
Saat memberikan sambutan dalam peringatan Lustrum I LPPM UGM, Retno berharap muncul jaminan mutu untuk penelitian. Harapan ini seiring dengan keberadaan Kantor Jaminan Mutu untuk masalah-masalah akademik. “Bagaimanapun perlu mengaudit kinerja research dari pusat studi. Saya melihat declare untuk masalah pusat studi ini. Jadi, pusat studi lebih pada kerja proyek daripada hasil riset yang mestinya mampu mendukung pembelajaran, khususnya untuk Sekolah Pascasarjana,” katanya.
Hal yang menggembirakan diperlihatkan LPPM UGM dalam bidang kerja sama dengan industri. Meskipun terkendala oleh pendanaan, pusat inkubasi research LPPM UGM telah berhasil menjalin kerja sama dengan beberapa industri di Jakarta.
Capaian yang lain adalah kegiatan KKN PPM UGM yang dinilai cukup menggembirakan. Hampir setiap kali penerjunan KKN senantiasa diikuti mahasiswa asing. “Hampir setiap tahun selalu diikuti 20-30 mahasiswa, sementara internasionalisasi UGM yang lain adalah melalui jalur RCE,” tutur Retno.
Peringatan Lustrum I LPPM ini ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh WRS P3M. Selain itu, acara diisi pula dengan peluncuran buku-buku riset dan pelepasan purnakarya oleh Ketua LPPM UGM, Prof. Dr. Ir. Danang Parikesit, M.Sc. (Humas UGM/ Agung)