• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Mahasiswa Lintas Agama di Yogyakarta Buka Dialog Keagamaan dan Bencana

Mahasiswa Lintas Agama di Yogyakarta Buka Dialog Keagamaan dan Bencana

  • 14 Februari 2011, 13:36 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 5691
Mahasiswa Lintas Agama di Yogyakarta Buka Dialog Keagamaan dan Bencana

YOGYAKARTA - Sebanyak 36 mahasiswa di Yogyakarta mengikuti pertemuan pemuda lintas agama atau Youth Interfaith Gathering (YIG) yang digagas oleh Center for Religious and Cross-Cultural Studies (CRCS) UGM, Sabtu (12/2). Pertemuan pemuda lintas agama ini dalam rangka memperingati minggu harmonis antarpemeluk agama sedunia yang jatuh pada bulan Februari. Para peserta berasal dari berbagai agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Budha, dan Hindu, dan datang dari empat perguruan tinggi, yakni Univeristas Gadjah Mada (UGM), Universitas Sanata Dharma (Sadhar), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), dan Sekolah Tinggi Teologi Nazarene (STTN).

Direktur CRCS UGM, Dr. Zainal Abidin Bagir, mengatakan dialog intensif antarpemuda lintas agama ini akan lebih banyak membahas agama dan bencana. Dialog bertujuan untuk membuka ruang bersama antarpemuda yang memiliki latar belakang agama, disiplin ilmu, dan tradisi budaya yang berbeda agar saling berkomunikasi. "Ini bukan penelitian. Namun, ingin mempertemukan latar orang yang berbeda agama, universitas, disiplin ilmu, tradisi, membicarakan, dan berdiksusi tentang masalah bencana," katanya.

Menurut Zainal, kelebihan dari kegiatan dialog antaragama yang dilakukan CRCS kali ini adalah para peserta berasal dari kalangan muda. "Fokusnya anak muda. Selama ini, dialog lintas agama lebih terbatas tokoh agama. Di sini, mereka tidak secara langsung membahas agama, tapi menjalin komunikasi dan dialog antar mereka," ujarnya.

Sekretaris Eksekutif (SE) UGM, Drs. Joko Moerdiyanto, M.A., menyambut baik dan memberikan apresiasi untuk kegiatan dialog tersebut. "Dari kegiatan dialog seperti ini menjadikan pemuda memiliki pemahaman dan pengertian yang utuh tentang kehidupan keberagaman yang dimiliki," kata Djoko di Balairung, Sabtu (12/2).

Selain melakukan dialog lintas agama, para peserta juga mengunjungi daerah bencana erupsi Merapi di Dusun Bronggang, Cangkringan. Di lokasi bencana, para peserta menggali informasi melalui persepsi penduduk tentang bencana yang mereka alami. Selama di lokasi, para peserta diberi tugas menggali data demografi untuk mengetahui jumlah korban, peran tokoh agama dan tokoh politik saat terjadi bencana, persepsi penduduk tentang erupsi Merapi, serta perubahan kebiasaan/kebudayaan sebelum dan pascaerupsi. "Tujuannya mengetahui dampak erupsi Merapi, baik hal yang positif dan negatif. Mereka bisa berinteraksi langsung untuk lebih tahu tentang persepsi masyarakat menghadapi bencana," kata Ketua Panitia, Najiah Martiam, yang ditemui di Hotel Oasis, Kaliurang, Sleman.

Usai mengunjungi Dusun Bronggang, para peserta berdiskusi tentang hasil temuan mereka di lapangan. Selanjutnya, mereka mengikuti diskusi panel tentang agama dan bencana yang disampaikan peneliti CRCS, Dr. Arkom Kuswanjono dan Suhadi Cholil. Dalam presentasinya, Suhadi Cholil menegaskan pentingnya mengedepankan rasa kemanusiaan dalam membantu masyarakat yang terkena musibah bencana, tanpa membedakan agama dan kepercayaan yang dianut. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • ICRS Bahas Kebebasan Beragama Dalam Dialog Lintas Iman

    Thursday,12 March 2020 - 12:43
  • Mahasiswa Indonesia dan Amerika Diskusi Agama dan Pancasila

    Friday,28 September 2012 - 10:08
  • UGM, UIN dan UKDW Sepakat Dirikan ICRS

    Friday,06 October 2006 - 13:53
  • UGM dan Universitas Tohoku Buka Peluang Pertukaran Mahasiswa

    Thursday,04 August 2016 - 12:08
  • Pemerintah New Zealand Serahkan Bantuan Pengadaan Buku ke CRCS UGM

    Wednesday,27 August 2008 - 14:56

Rilis Berita

  • Fakultas Hukum UGM Luncurkan Buku Tentang Hukum Agraria 27 May 2023
    Memperingati ulang tahun ke-80 tokoh bidang hukum dari Fakultas Hukum (FH) UGM, Prof. D
    Satria
  • Pemilu 2024 Masih Terjebak pada Agenda Rutinitas Politik 27 May 2023
    Pemilu 2024 bukan hanya sebagai bagian dari rutinitas pesta demokrasi lima tahunan dalam rangka m
    Gusti
  • FKK-MK UGM Gelar Webinar Bahas Ancaman Diabetes Mellitus Bagi Anak Muda 27 May 2023
    Untuk merencanakan tindak lanjut terhadap tingginya penderita Diabetes Mellitus pada ge
    Satria
  • UGM Residence Kembali Gelar Festival Budaya 26 May 2023
     UGM Residence kembali menggelar festival budaya at
    Ika
  • Ganjar Pranowo Ajak Warga Melek Digital 25 May 2023
    Ketua Umum Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (PP Kagama), Ganjar Pranowo, me
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
  • 06Sep The 5th International Conference on Bioinformatics, Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC) 2023...
  • 02Oct Conference of Critical Island Studies...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual