YOGYAKARTA – PT Indofood Sukses Makmur (ISM) Tbk. kembali meluncurkan Indofood Riset Nugraha (IRN) di Auditorium Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, Kamis (17/2). Sosialisasi IRN periode 2011-2012 ini dihadiri oleh Kepala Cabang PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Mi Instan Jawa Tengah, Abdurrahman, serta Tim Pakar IRN, Dr. Ir. Budi Prasetyo Widyobroto D.E.S.S., D.E.A., dan Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, juga perwakilan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi.
IRN adalah program penghargaan bagi peneliti unggul di bidang penganekaragaman pangan, yang diselenggarakan dalam rangka peringatan Hari Pangan sedunia. Program tahunan yang sudah bergulir sejak tahun 1998 ini merupakan wujud kepedulian Indofood untuk kemajuan pangan Indonesia. Ketahanan pangan nasional menjadi persolan penting yang membutuhkan perhatian bersama, baik pemerintah, kalangan industri, maupun masyarakat. “Sebagai perusahaan penyedia makanan, PT Indofood Sukses Makmur (ISM) Tbk. terpanggil untuk dapat berkontribusi, memberikan solusi terhadap permasalahan ini. Salah satu kontribusi tersebut diimplementasikan IRN ini,” kata Abdurrahman.
GM Corporate Public Realations PT Indofood Sukses Makmur Tbk., Stefanus Indrayana, mengatakan IRN merupakan salah satu usaha untuk membudidayakan antusiasme riset bidang pangan dari berbagai disiplin ilmu. “Kami membangun link and match dunia pendidikan tinggi dan industri sebagai alternatif solusi untuk keragaman pangan nasional melalui berbagai inovasi produk dan teknologi berbasis riset,” katanya.
Anggota Tim Pakar IRN, Dr. Ir. Budi Prasetyo Widyobroto D.E.S.S., D.E.A., menuturkan tema IRN tahun ini ialah mewujudkan penganekaragaman pangan yang berkesinambungan dan berorientasi nilai tambah berbasis sepuluh komoditi. Sepuluh komoditi yang menjadi fokus penelitian adalah gandum/terigu (triticum sp), jagung (zea mays), ubi jalar (ipomoea sp), pisang (musa sp), singkong (manihot sp), kelapa sawit (elaeis sp), garut (marantana sp), kentang (solanum sp), kedelai (glycine sp), dan susu (milk) beserta turunannya. “Topik penelitian IRN dibagi dalam empat bidang penelitian, yakni bidang teknologi pangan dan gizi masyarakat, bidang sosial, ekonomi, budaya, budidaya pertanian, dan bidang peternakan. Program bantuan dana penelitian ini ditujukan untuk kalangan mahasiswa S-1 dan kelompok dosen/peneliti melalaui LPPM perguruan tinggi,” katanya.
Budi menjelaskan proposal penelitian yang diajukan untuk mendapatkan dana dari IRN setiap tahunnya harus melewati proses penilaian yang sangat ketat. Sejak diluncurkan program ini, tercatat 3.040 proposal diajukan mahasiswa, dosen, dan peneliti dari berbagai lembaga. “Dari ribuan proposal yang masuk, 344 proposal dinyatakan layak untuk program IRN,” katanya.
Bagi mahasiswa S-1 yang tertarik mengikuti IRN, syaratnya sangat mudah. Mereka hanya diminta mengirimkan proposal penelitiannya dan diserahkan kepada panitia paling lambat 18 Maret 2011. Persyaratan lain adalah proposal penelitian harus dalam rangka menyelesaikan tugas akhir/skripsi, melampirkan transkip nilai terakhir, jangka waktu penelitian paling lama satu tahun, menyertakan riwayat hidup lengkap mahasiswa dan dosen pembimbing, serta penelitian dilakukan di Indonesia. (Humas UGM/Gusti Grehenson)