YOGYAKARTA – Gubernur Sulawesi Utara, Sinyo Harry Sarundajang, resmi menyandang gelar doktor dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM setelah mempertahankan disertasi mengenai studi pengembangan pemikiran Sam Ratulangi berjudul ‘Indonesia di Asia Pasifik dan Peranan Geostrategi Provinsi Sulawesi Utara sebagai Pintu Gerbang Indonesia di Kawasan Pasifik’. Ujian dilaksanakan di Sekolah Pascasarjana UGM, Sabtu (19/2). Bertindak selaku promotor Sinyo adalah Prof. Dr. Ichlasul Amal, M.A., ko-promotor, Prof. Dr. Mochtar Mas’oed, dan Prof. dr. Burhan Magenda, M.A.
Dalam pemaparan disertasinya, Sinyo mengatakan Sam Ratulangi yang merupakan putra Minahasa, Sulawesi Utara, sebagai seorang futuristik yang telah memberikan pemikiran akan pentingnya posisi wilayah Asia Pasifik dalam percaturan perdagangan internasional. Dikatakan bahwa Indonesia yang berada di posisi strategis wilayah Asia Pasifik dapat memainkan peran penting daam percaturan politik dan ekonomi di Asia Pasifik. “Pembuktian dari pemikiran Sam Ratulangi saat ini ternyata memang benar bahwa 60 persen kontainer dunia berada di Asia Pasifik dan 50 persen pertumbuhan ekonomi dunia juga ada di Asia Pasifik,†katanya.
Di hadapan tim penguji yang dipimpin oleh Dekan Fisipol, Prof. Dr. Pratikno, Sinyo juga menyampaikan relevansi konsep pemikiran Sam Ratulangi bahwa pembangunan geostrategik merupakan konsep kebijakan dan strategi pembangunan yang tidak hanya bermotif keuntungan secara ekonomis semata, tetapi juga memiliki tujuan politik strategis, yakni pembangunan yang mampu membawa kejayaan negara di berbagai bidang. Artinya, dalam melakukan hubungan perdagangan internasional tidak hanya mengejar untung ekonomi, tetapi juga membangun kekuatan, pengaruh, dan kejayaan negara. “Selama ini, konsep pembangunan lebih berbasis daratan, maka sudah saatnya menerapkan konsep pembangunan yang sesuai dengan kondisi geografis bangsa, yakni pembangunan wilayah berbasis kepulauan atau pesisir,†kata Sinyo.
Sebagai gubernur, Sinyo mengatakan butir-butir pemikiran Sam Ratulangi tentang geografi ekonomi dan geopolitik diwujudkan dalam penyusunan road map pembangunan Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang Indonesia di kawasan Asia Pasifik melalui pengembangan multi-Gate System. Beberapa hal yang dilakukan, antara lain, menjadikan pelabuhan Samudera Bitung dan Bandara Sam Ratulangi menjadi International Hub-Port (IHP), yang berfungsi sebagai Cargo Consolidation Center (CCC) dan Cargo Distribution enter (CDC). “Selain itum mengembangkan potensi industri unggulan berbasis geostrategik, yaitu industri perikanan dan kelautan, industri perkebunan dan industri pariwisata,†ujar Sinyo.
Ketua tim penguji, Prof. Dr. Pratikno, menyebutkan Sinyo Harry Sarundajang merupakan doktor ke-1347 yang diluluskan UGM. Sinyo juga dinyatakan lulus dengan predikat cum laude.
Prof. Dr. Ichlasul Amal, M.A., selaku promotor berpesan kepada Sinyo Harry Sarundajang yang berhasil gelar akademis tertinggi di universitas bahwa ia memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang dimiliki di tengah masyarakat. “Sebagai ilmuwan, Saudara harus memegang etika seorang ilmuwan dalam berpikir dan bertindak,†kata Amal.
Tampak hadir dalam kesempatan itu, Menkokesra Agung Laksono, pendiri dan mantan panglima Laskar Jihad Ahlusunnah Wal Jamaah, Ja’far Umar Thalib, dan jajaran pejabat di lingkungan pemerintah se-Sulawesi Utara. (Humas UGM/Gusti Grehenson)