Pusat Studi Kependudukan dan Kebijakan (PSKK) UGM menyelenggarakan kegiatan Sea Survival. Pelatihan digelar Kamis (24/2) di laguna Pantai Glagah Indah, Kabupaten Kulon Progo. Kegiatan ini diikuti sebanyak 17 karyawan PSKK UGM, khususnya yang terlibat dalam proyek-proyek kerja sama PSKK UGM dengan BP Indonesia di area sekitar proyek LNG Tangguh, Papua.
Dr. Setiadi, M.Si., Pimpinan Proyek Pendampingan Distrik DAV’s LNG Tangguh, Papua, kerja sama PSKK UGM dan BP Indonesia, menyampaikan kebutuhan melakukan kegiatan sea survival sangat penting dilakukan, khususnya ketika staf dan asisten proyek ini semakin intensif melakukan berbagai perjalanan udara, laut, dan sungai saat melakukan kegiatan di Papua. “Staf dan asisten dituntut untuk melakukan kegiatan dengan standar HSE yang tinggi dan kemampuan untuk melakukan JSA (Job Safety Analysis),†tutur Setiadi dalam rilis yang dikirim Kamis (24/2).
Pelatihan sea survival, lanjut dosen Jurusan Antropologi FIB ini, diberikan dalam dua sesi, yakni teori dan praktik. Pelatihan yang diberikan, antara lain, penguasaan teknik survival, penggunaan perahu karet, penyelamatan di laut, penanganan kecelakaan di laut, pengenalan makanan darurat di sekitar perairan, dan identifikasi lokasi pulau terdekat ketika di tengah laut. Berikutnya, disampaikan pula pelatihan penggunaan alat-alat bantu darurat untuk pelampung, teknik pertolongan pertama pada patah tulang, dehidrasi, pengenalan alat-alat survival sederhana, dan teknik pernafasan buatan. Pelatihan intensif juga diberikan bagi staf dan asisten yang belum memiliki kemampuan renang. Kegiatan pelatihan dan praktik sea survival mendapat dukungan penuh dari Pangkalan Utama TNI AL V Yogyakarta
Mengenai kerja sama BP Indonesia dan PSKK, Setiadi mengatakan kerja sama telah terjalin sejak 2003. Beragam kegiatan proyek telah dilaksanakan, meliputi sensus dua tahunan penduduk di DAV’s dan non-DAV yang dilaksanakan pada 2005, 2007, dan 2009. Berikutnya, kegiatan pendampingan aparat distrik dan kampung sejak tahun 2007-2010 dan disambung pada periode 2011-2014. Selanjutnya, studi dampak migrasi pada tahun 2007, pendampingan inmigration control pada 2006-2008. Kerja sama dengan BP Indonesia tersebut dipimpin langsung oleh Dr. Setiadi, M.Si. Kegiatan lain yang sedang berlangsung adalah program pendampingan untuk aparat SKPD di kabupaten (2010-2013). (Humas UGM/Ika)