YOGYAKARTA-Tim Marching Band (MB) UGM tahun 2010 telah meraih banyak prestasi di tingkat nasional. Salah satu prestasi membanggakan yang diraih, antara lain, juara II dalam Grand Prix Marching Band Indonesia 2010, pada 26-27 Desember lalu di Istora Senayan, Jakarta.
Prestasi ini cukup membanggakan karena kompetisi yang digelar cukup bergengsi di antara kompetisi marching band lainnya. “Prestasi ini mengulang prestasi tim MB UGM sebelumnya yang pernah meraih peringkat yang sama pada tahun 2005,” kata Ketua Umum MB UGM 2010, Frail Ikhsan, pada malam tasyakuran di Gelanggang Mahasiswa UGM, Minggu (27/2).
Selain mengulang prestasi yang sama pada 2005 lalu, prestasi UGM untuk kejuaraan ini pada beberapa tahun terakhir mengalami peningkatan. Di tahun 2007, UGM hanya berada di peringkat keenam dan peringkat kelima pada 2008.
Dijelaskan Frail, dalam kejuaraan kali ini, juara pertama diraih oleh tim UI, sedangkan juara III adalah Pemprov Banten. Dari rangkaian kejuaraan ini, UGM juga menyabet beberapa penghargaan lain, yakni peringkat I Horn Line Terbaik, Solo Percusion juara II, Solo Pit Instrument terbaik juara II, dan Duet Horn terbaik juara II.
Frail mengaku hasil kompetisi Grand Prix Marching Band Indonesia 2010 cukup berkesan bagi mereka. Hal ini cukup beralasan karena keberangkatan tim ke Jakarta pada saat erupsi Gunung Merapi. Kondisi tersebut sempat menimbulkan keragu-raguan tim untuk mengikuti lomba ataukah tidak. “Ada juga yang panik sehingga beberapa mahasiswa bahkan ada yang pulang kampung. Selain itu, latihan kita pun hanya sekitar delapan bulan,” ujar Frail.
Mahasiswa Fakultas Geografi angkatan 2007 itu menjelaskan salah satu faktor yang menjadikan tim MB UGM berhasil meraih juara adalah latihan yang rutin dilakukan. Meskipun keterbatasan alat dan tempat latihan, mereka tetap bersemangat untuk berlatih minimal tiga kali seminggu. “Latihan bisa sampai larut malam. Kalau hari libur, biasanya pagi kita latihan. Menjelang kompetisi, bisa latihan setiap hari. Itu pun kadang kita pinjam atau sewa tempat latihan, khususnya yang in door,” terangnya.
Sementara itu, pembina tim MB UGM, Prof. Dr. Timbul Haryono, M.Sc. dalam sambutannya mengatakan agar prestasi yang diraih dapat terus memupuk semangat tim untuk meraih juara dalam setiap kompetisi yang diikuti. “Jangan sampai terlena dan tetap bersemangat untuk meraih juara!” pesan Timbul.
Senada dengan Timbul, Yosi, alumnus MB UGM, juga berharap agar adik-adiknya yang tergabung dalam tim MB dapat terus belajar dari berbagai kejuaraan yang diikuti. Kepercayaan diri, menurut Yosi, perlu diperkuat karena menjadi salah satu faktor pendukung untuk mencapai sebuah kemenangan. “Tim UGM selalu ditunggu setiap kali mau pentas. Kira-kira kejutan apa yang akan diusung tim UGM nanti. Nah, itu sudah jadi bekal bagi kita untuk tampil lebih percaya diri lagi,” ujar Yosi.
Dalam malam tasyakuran yang diformat secara santai dan lesehan ini juga ditampilkan peragaan kostum tim MB UGM dari tahun ke tahun. Sebelumnya, dilakukan pula pemotongan tumpeng oleh Ketua Umum MB UGM 2011, Ricky Joshua Simanjuntak, dan diserahkan kepada Prof. Dr. Timbul Haryono, M.Sc. Penonton tampak antusias mengikuti acara hingga usai sambil menikmati hidangan makanan tradisional yang disajikan. (Humas UGM/Satria AN)