Yogya, KU
Sebelum menipu Presiden SBY dengan Blue Energy, Joko Suprapto ternyata sempat akan menipu UGM dengan menawarkan hasil temuan Pembangkit Listrik dengan Tenaga Jin. Hal ini diutarakan oleh Kepala Pusat Studi Energi Drs Sudiartono kepada wartawan, Rabu (28/5) di Kampus UGM.
Dijelaskan oleh Sudiartono pada akhir bulan Desember tahun 2005 yang lalu bersama dengan delapan orang temannya datang ke UGM untuk memperlihatkan hasil temuannya tentang pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga yang tidak diketahui secara jelas.
“Mereka datang menggunakan dengan dua mobil rental, saat itu rombongan diterima langsung di rumah dinas rektor oleh rektor UGM Prof Sofian Effendi, didampingi Dr Chairil Anwar,†kata Sudiartono.
Saat pertemuan tersebut, kata Sudiartono, Joko dan bersama dengan rekannya mempresentasikan pembangkit lisatrik dengan menggunakan empat buah batu baterai kecil, beberapa bola lampu 60 watt serta panel surya. Pembangkit listrik yang dipresentasikan tersebut memiliki kapasitas 25 kilowatt, sehingga membuat Prof Sofian sempat tertarik untuk membeli untuk keperluan listrik di perumahan UGM.
“Dalam presentasi saya tanya apakah di dalam ada accu atau inverter, dia jawab tidak ada. kemudian saya tanya lagi berapa lama lampu akan menyala, dia jawab selamanaya, dari sini saya mulai tidak percaya, karena menyalahi hukum kekekalan tenaga,†jelas Sudiartono.
Menurut Sudiartono dari diskusi sederhana ini, dirinya sempat curiga apa motif dari permintaan Joko untuk bertemu langsung dengan rektor UGM. Akhirnya diketahui, Joko hanya meminta selembar surat pengakuan atas hasil ciptaannnya dari UGM dan mau membiayai riset untuk menyelesaikan pembangkit listrik tenaga aneh sebesar 3 milyar. Untungnya, kata Sudiartono, Rektor meminta dirinya dan peneliti di PSE untuk mendiskusikan secara ilmiah hasil temuan Joko Suprapto di kantor PSE.
Pertemuan di kantor PSE, Joko Suprapto tidak hadir tapi mengirim utusannya, Purwanto, untuk mendiskusikan lebih lanjut. Purwanto yang datang menggunakan taksi ke PSE UGM ini ditugaskan Joko untuk melayani diskusi dengan Sudiartono dan Kusnanto, peneliti dari Teknik Fisika UGM.
Sebelum diskusi, Sudiartono menanyakan latar belakang pendidikan Purwanto. Purwanto mengaku lulusan teknik Fisika IKIP Yogyakarta (UNY). Sambil memperlihatkan kartu nama, tertulis namanya tidak menggunakan titel Drs.
“Tetapi sebagai catatan, saat ini Purwanto sudah menggunakan gelar Drs, yang akhir-akhir ini mencoba mengelabui UMY dengan pembangkit listrik dan banyugeni-nya,†katanya.
Dari hasil diskusi, Purwanto sempat kewalahan dan kesulitan berbagai pertanyaan dari Sudiartono dan Kusnanto. Mendapat banyak pertanyaan ilmiah, Purwanto mulai kesulitan menjawab saat ditanya tenatng hukum kekekalan tenaga, dengan sedikit ngawur yang tidak ada hubungan denga pembankit listrik tersebut.
Anehnya lagi, tandas Sudiartono, Purwanto mengaku mampu menciptaklan pembangkit Listrik tenaga Matahari dengan kapasitas Gigawatt dengan cara melobangi lapisan ozon.
“Dari sini kami mulai sudah tidak menangapi lagi, karena sudah kelihatan penipuannya. Dan mulai melontarkan bahan bakar air, dan kami tidak menanggapinya, â€ujarnya.
Karena kesulitan menjawab pertanyaan seputar pembangkit listrik, Sudiartono sempat menebak kotak ajaib yang didiemokan di depan rektor sebelunya sebagai pembangkit tenaga listrik yang mendapat bantuan jin. Purwanto mengelak, bahwa tidak menggunakan jin. Selanjutnya, Purwanto mangatakan akan ada workshop kotak ajaib yang dipresentasikan di Surakarta dan lokasinya sesuai dengan alamat di kartu namanya.
“Setelah kita cek alamat tersebut di Surakarta, alamat yang tertera di kartu namanya merupakan alamat Direktur PDAM Surakarta, bahkan orang sekitar tidak mengenal nama Purwanto,†jelasnya.
Ketika dikonfirmasi via telpon, Purwanto mengatakan dirinya sedang berada di Magelang. Dalam percakapan lewat telpon Sudiartono langsung menuduh Purwanto penipu.
“Saya katakan, anda penipu, alamat workshop yang ditunjukkan adalah rumah direktur PDAM Surakarta. Dan saya katakan putus komunikasi, karena anda penipu,†kata Sudiartono, menirukan ucapannya.
Dari peristiwa ini, kata Sudiartono, dirinya menghimbau agar segenap pihak jangan tertipu oleh dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk mencari keuntungan dan popularitas apalagi masyarakat sempat dibuat panik dan para pimpinan pemerintah berkaitan krisis energi. (Humas UGM/Gusti Grehenson)