YOGYAKARTA – Gadjah Mada Chamber Orchestra (GMCO) membuktikan keseriusannya dalam menggelar konser perdana setelah dua tahun menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Lewat konser bertajuk A Journey from Classic to Modern yang digelar Minggu (27/2) malam di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH), GMCO berhasil memukau penonton. Dengan konduktor Andreas Joko Purwanto, GMCO mencoba menampilkan instrumen musik klasik hingga modern.
Sebanyak 36 mahasiswa menampilkan kepiawaiannya dalam memainkan alat musik, seperti biola, cello, flute, terompet, perkusi, clarinet, oboe, dan piano, secara bersama. Pada penampilan pertama, penonton langsung disuguhi instrumen Divertimento No.2 in D Major yang dipopulerkan oleh Mozart. Kemudian, ditampilkan Cloud Smile, Tanah Jawi, August Rhapsody, dan Spring.
Sesi kedua, penonton dibius dengan permainan biola Sheila Primadewi Sanjaya. Perempuan kelahiran Surakarta, 1989 ini tercatat sebagai mahasiswa Teknik Arsitektur UGM. Dengan gesekan biolanya, lagu Jali-jali disajikan dengan indah. Penampilan kian lengkap dengan permainan flute Anggito Abimanyu dalam Dzikir Merapi, yang diiringi rhytm section Koala Band.
Konser perdana GMCO ini berhasil menyuguhkan karya musik yang kaya harmonisasi. Tak heran jika pementasan malam itu mendapat standing ovation dari penonton yang memadati gedung Koesnadi Hardjasoemantri.
Wadah Bagi Mahasiswa
Penampilan perdana orkestra ini tidak terlepas dari peran sang pembina dan pelatih, Tri Kuntoro Priyambodo. Ia menuturkan pentas kali ini memang mendemonstrasikan penguasaan teknik bermusik, sekaligus memamerkan kekompakan komunikasi GMCO sebagai sebuah orkestra. “UKM ini menjadi wadah bagi mahasiswa yang memiliki minat bermusik, khususnya orkestra. Keistimewaan bagi UGM, yang merupakan universitas umum tanpa jurusan musik, tapi memiliki UKM orkestra,” ujarnya.
Dengan orkestra, mahasiswa mendapatkan kesempatan berekspresi lewat musik dan mengasah otak kanan sebagai perimbangan dari otak kiri yang sudah sarat dengan beban akademik. “Kemampuan bermusik justru meningkatkan kecerdasan emosi dan kecerdasan sosial,” tambahnya.
Yang jelas, lewat bermusik orkestra, GMCO mencoba mewarnai aktivitas kampus agar mahasiswa tidak hanya berkutat di ruang kuliah dan kegiatan ilmiah semata, tapi mampu bermain musik di sela-sela kuliah. (Humas UGM/Gusti Grehenson)