YOGYAKARTA – Nilai perdagangan RI dan Amerika Latin mencapai 6,7 miliar dolar AS atau sekitar 3 % dari total nilai perdagangan RI dengan semua Negara di dunia. Nilai volume kerjasama perdagangan ini dinilai masih dibawah potensi ekonomi yang bisa dikembangkan mengingat memiliki sumber daya yang cukup potensial.
“Tantangan sekarang adalah bagaimana mengangkat hubungan yang baik terutama di bidang ekonomi. Perdagangan Indonesia dengan Amerika latin masih jauh dari potensi,” kata Dirjen Hubungan Amerika dan Eropa, Deplu RI, Retno L.P. Marsudi, dalam peresmian Sociedad Indonesia para America Latina (SIpAL) atau Masyarakat Indonesia untuk Amerika Latin di University Club (UC) UGM, Kamis (3/3).
Pemerintah Indonesia berencana akan mendorong kerjasama hubungan dagang dengan Negara-negara latin melalui kerjasama antar pemerintah dan hubungan antar masyarakat. “Kepentingan mereka adalah kepentingan kita. Hubungan politik Indonesia-Amerika latin, berada dalam format hubungan yang lebih baik,” ujarnya.
Retno menjelaskan, hubungan diplomasi yang berjalan baik tersebut dibuktikan dengan keaktifan RI-Amerika latin dalam forum G-77, gerakan non blok dan G-20. Hal itu sesuai dengan acuan kebijakan luar negeri yang diterapkan pemerintah, yakni ‘tidak ada musuh dan sejuta teman’.
“Yang perlu ditingkatkan yaitu hubungan antar masyaraklat. Sebab, di setiap Negara demokratis, kebijakan luar negeri harus diarahkan oleh masyarakatnya sendiri,” katanya.
Rektor UGM Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., menyambut baik diluncurkannya SIpAL. Diharapkan akan lebih mempererat hubungan kerjasama yang lebih baik RI-Amerika Latin, dan kerjasama antar universitas di Negara-negara amerika latin dengan Unibersitas Gadjah Mada. “Ada banyak peluang dimanfaatkan untuk Negara-negara berkembang. Dan membawa keduanya lebih dekat bersama-sama,” katanya.
Ia menabahkan, hubungan kerjasama yang sudah terbangun selama ini tidak hanya membawa manfaat antar kedua belah pihak, tapi juga bagi komunitas penduduk dunia.
Hal senada juga disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Isipol) UGM Prof. Dr. Pratikno. Adanya keberadaan SIpAL ini akan mempererat hubungan kerjasama antar masyarakat RI dengan Amerika Latin. Terutama untuk mengenal lebih jauh sosial-budaya masing-masing Negara. “Bisa saling memahami sosial-budaya, makanan hingga politik. Dari masakan hingga bagaiamana pengalaman pemain sepak bola dari sana,” katanya.
SIpAL merupakan salah satu komunitas yang dimiliki Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada untuk mengembangkan studi kawasan Amerika Latin. Ikut hadir dalam peresmian SIpAL, Dubes Meksiko, Cuba, Ekuador, Chili, dan beberapa perwakilan kedubes Venezuela, Suriname, dan Brazil. (Humas UGM/Gusti Grehenson)