English Debating Society (EDS) UGM menorehkan prestasi di ajang “National Universities English Debating Championship (NUEDC)†region B2 belum lama ini, di Universitas Negeri Yogyakarta. Tim UGM yang terdiri Yunizar Adiputera, Ika Septihandayani (Hubungan Internasional, Fisipol) dan Novelisa Wirid (Psikologi) dinyatakan menang setelah menyisihkan tim debat Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Islam Sultan Agung (UNISULA) Semarang dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Selain mendapat piala dan piagam, Tim debat bahasa inggris UGM memperoleh pula sejumlah uang pembinaan. Tim inipin dinyatakan sebagai wakil region B2 maju ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) tahun 2008 di UNISULA Semarang.
Menurut Yunizar Adiputera, ajang NUEDC yang berlangsung 23-26 Mei 2008 ini dibagi dalam beberapa region, ada region A, A1, A2, B, B1, B2 dan seterusnya. UGM masuk region B2, yang meliputi wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah.
“Juara-juara dari masing masing region ini, nanti akan dipertandingkan di Pimnas tahun 2008 di Unisula Semarang. Karena UGM juara, maka secara otomatis akan maju ke Pimnas Semarang, bertemu juara-juara dari masing-masing region,†ujar Yunizar, di Kampus UGM, Kamis (29/5).
Lomba NUEDC 2008 region B2, kata Yunizar, diikuti 24 institusi/tim. Lomba ini menggunakan dua sistim, yaitu pre-eliminasi dan eliminasi.
“Di babak pre-eliminasi, UGM kebetulan menang sehingga mendapat nilai mutlak 9. Sementara babak eliminasi dengan sistim gugur, perempat final, semi final dan final, UGM mendapat ranking 1,†tambahnya.
Baik saat pre-eliminasi maupun eliminasi, tema yang diangkat beragam. Tema-tema tersebut meliputi education, economi, environment, social, law and politic dan internasional issues.
“Memang tidak memilih, panitia yang menentukan. Tema enviroment misalnya, UGM memperdebatkan carbon trading. Apakah carbon trading sebuah policy yang menjustifikasi penyebab polusi. Sementara saat final, kita mengangkat micro credit,†kata Yunizar, yang menjelaskan pula jika EDS UGM baru saja mengikuti ajang serupa tingkat Asia di Malaysia.
Tidak hanya itu, ajang NUEDC 2008 ini menempatkan Ika Septihandayani sebagai adjudicater dengan akreditasi A. “Ika diajukan untuk melakukan test akreditasi sebagai juri. Alhamdullilah akreditasinya mendapat A sementara yang lainnya mendapat akreditasi B,†tukas Yunizar. (Humas UGM)