• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Prof. Ida Tjahajati: Penemuan Antigen Spesifik Membuka Peluang Diagnosis Tuberkulosis

Prof. Ida Tjahajati: Penemuan Antigen Spesifik Membuka Peluang Diagnosis Tuberkulosis

  • 08 Maret 2011, 12:05 WIB
  • Oleh: Agung
  • 6488
  • PDF Version
Prof. Ida Tjahajati: Penemuan Antigen Spesifik Membuka Peluang Diagnosis Tuberkulosis

Tuberkulosis hingga saat ini masih menjadi salah satu masalah serius kesehatan dunia, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di negara-negara sedang berkembang. Tuberkulosis masih menjadi penyebab utama penyebab kematian yang berkaitan dengan infeksi tunggal. Disebutkan bahwa 95% tuberkolusis terjadi di negara sedang berkembang dengan kondisi ekonomi yang lemah dan 5% sisanya di negara industri. Lebih dari 80% tuberkolusis di negara sedang berkembang menyerang populasi usia produktif, sementara di negara maju mencapai 20%.

Menurut Prof. Dr. drh. Ida Tjahajati, M.P., tuberkolusis masih menjadi masalah besar di Indonesia. Data WHO menyebut Indonesia merupakan negara tertinggi ketiga dalam angka kejadian tuberkolusis setelah India dan China. Dengan kontribusi jumlah tuberkolusis di ketiga negara tersebut, lebih dari 50% dari seluruh kasus tuberkolusis yang terjadi di 22 negara tentu menjadi beban berat tuberkolusis. "Tuberkolusis merupakan penyebab kematian nomor dua terbesar setelah penyakit kardiovaskuler dan menjadi penyebab kematian nomor satu dari kelompok penyakit infeksi," kata Ida di Balai Senat, Selasa (8/3), saat dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan UGM.

Sebagai penyakit menular yang bersifat zoonosis, tuberkolusis selain menyerang manusia, juga menyerang berbagai hewan ternak, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan hewan-hewan kesayangan, misalnya anjing dan kucing. Dalam pidato "Tuberkulosis pada Hewan Kesayangan Respon Imun Seluler dan Alternatif Pengembangan Diagnosis", Ida menerangkan tuberkolusis pada hewan, seperti anjing dan kucing, merupakan penyakit yang tidak mudah didiagnosis secara klinis. Berbagai gejala klinis penyakit pada stadium awal dan menengah tidak dapat dikenali secara jelas. "Meskipun penyakit berkembang sebagai tuberkolusis aktif dan memiliki lesi terbuka, penyakit tetap tidak menunjukkan gejala klinis secara spesifik," terangnya.

Dikatakan Ida, berbagai upaya penelitian telah dikembangkan untuk menemukan antigen spesifik yang dapat digunakan sebagai dasar diagnosis tuberkolusis. Ditemukannya antigen spesifik M. tuberculosis, yakni ESAT-6 dan CFP-10 yang dikode oleh gene RD-1 dan RD-2, membuka peluang untuk dapat menciptakan metode diagnosis tuberkulosis yang spesifik. (Humas UGM/ Agung)

Berita Terkait

  • Pakar UGM: Jangan Mudah Percaya Klaim Penemuan Obat Covid-19

    Wednesday,05 August 2020 - 12:55
  • DOTS Efektif Tanggulangi Tuberkulosis di DIY

    Thursday,01 April 2010 - 17:32
  • Pencegahan dan Pengobatan Tuberkulosis di Era Covid-19

    Monday,28 March 2022 - 11:07
  • Teliti Diagnosis Etiologi KNF, Awal Prasetyo Raih Doktor

    Thursday,19 June 2014 - 14:53
  • Imunohistokimia untuk Uji Diagnostik Avian Influenza

    Thursday,27 January 2011 - 15:06

Rilis Berita

  • UGM Terjunkan 6.247 Mahasiswa KKN-PPM 24 June 2022
    Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med. Ed., Sp.OG (K), Ph.D., secara resmi&
    Gusti
  • Generasi Muda Perlu Paham Aturan Main tentang Perlindungan Lingkungan Hidup 24 June 2022
    Dosen Geografi dan Ilmu Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. M. Pramono Hadi, M.Sc., melihat ek
    Satria
  • Pemerintah Perlu Ambil Langkah Strategis Penuhi Kebutuhan Minyak Nasional 24 June 2022
    Indonesia telah menjadi net-importir minyak bumi selama 20 tahun terakhir. Kondisi tersebut ter
    Ika
  • Pakar Politik UGM: Tidak Ada Jalan Pintas Merubah Presidential Threshold 24 June 2022
    Protes atas syarat pencalonan presiden atau presidential threshold berupa kepemilikan 20 persen k
    Agung
  • Mengenal Mata Silinder dan Cara Mengatasinya 24 June 2022
    Mata silinder atau dikenal dengan istilah medis astigmatisme adalah gangguan refraksi mata yang m
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual