• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Peneliti UGM dan Kyoto University Pantau Aliran Lahar Dingin di Kali Opak dan Gendol

Peneliti UGM dan Kyoto University Pantau Aliran Lahar Dingin di Kali Opak dan Gendol

  • 12 Maret 2011, 18:29 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 7590
Peneliti UGM dan Kyoto University Pantau Aliran Lahar Dingin di Kali Opak dan Gendol

YOGYAKARTA – Peneliti geologi dari UGM dan Kyoto University, Jepang, kembali melakukan pemetaan aliran lahar dingin Merapi yang melewati Kali Opak dan Gendol, Jumat (11/3). Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar potensi ancaman bahaya lahar dingin terhadap keberadaan Candi Prambanan.

Dari pengamatan ditemukan bahwa endapan lahar yang berupa pasir, kerikil, dan bongkahan masih berada sekitar 6 kilometer dari wilayah Candi Prambanan. Sementara itu, endapan material yang berada di sabo dam Jabang Bayi di Kecamatan Ngaglik lama, berjarak 2 kilometer dari Prambanan, hanya berupa endapan pasir. "Sampai saat ini belum mengkhawatirkan. Justru yang membahayakan jika sudah membawa bongkahan batu-batu besar," kata vulkanolog UGM, Ir. Bambang Widjaja Hariadi.

Selama kondisi curah hujan yang turun relatif sama, ia memperkirakan 2-3 kali musim hujan yang dapat menyebabkan lahar dingin Merapi sampai ke Candi Prambanan. Namun, apabila curah hujan yang turun cukup ekstrim, ancaman tersebut akan tetap ada. Oleh karena itu, ia mengusulkan untuk memperdalam sungai. "Penting untuk meninggikan tanggul agar lahar tidak meluber ke pinggir sungai yang bisa mengancam rumah penduduk," katanya.

Sementara itu, Prof. Dr. Dwikorita mengatakan keberadaan pasir yang menumpuk di sabo dam Jabang Bayi merupakan dampak dari aktivitas pengerukan lahar di Kali Gendol di daerah Bronggang. Lahar yang sudah digali akan membuka jalan bagi aliran air berikutnya yang membawa pasir. Beruntung, bongkahan batu besar masih tertinggal dan belum terseret ke bawah. "Sampai dan tidaknya bongkahan batu sampai ke areal Candi Prambanan tergantung kondisi curah hujan," katanya.

Dari perhitungan Dwikorita, jarak dari belokan Kali Opak ke kawasan Candi Prambanan sekitar 153 meter. Saat ini, tingkat kedalaman sungai mencapai 20 kilometer. "Belokan Kali Opak ini tetap saja mengancam karena di Kali Putih (Magelang), limpasan lahar mencapai jarak 500 meter," ujarnya.

Peneliti dari Jepang, Dr. Yoshitada Mito, mengatakan untuk mengetahui ancaman lahar dingin terhadap keberadaan Candi Prambanan dibutuhkan data kuantitaif dengan mengetahui topografi sungai, volume lahar, kecepatan aliran lahar, dan volume curah hujan. "Perhitungan ini bisa mengetahui apakah lahar itu bisa sampai atau tidak ke candi sehingga bisa mengetahui berapa besar ancamannya," katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Candi Prambanan Terancam Banjir Lahar Dingin

    Monday,07 February 2011 - 13:09
  • Peneliti Jepang: Tinggikan Tanggul di Tiap Belokan Aliran Kali Putih

    Monday,14 March 2011 - 10:46
  • Banjir Lahar Dingin Masih Ancam Warga di Selatan dan Tenggara Merapi

    Friday,17 October 2014 - 16:18
  • Kebijakan Penyusunan Tata Ruang dan Pemukiman Harus Perhatikan Morfologi Sebaran Awan Panas dan Lahar Merapi

    Wednesday,26 January 2011 - 15:08
  • Masuki Musim Hujan, Banjir Lahar Dingin Merapi Masih Mengancam

    Thursday,29 September 2011 - 10:35

Rilis Berita

  • Terancam Punah, Yayasan KEHATI, OIC, dan The Body Shop Gelar Roadshow Peduli Orangutan di UGM 26 March 2023
    Awal bulan Novermber 2017 lalu, peneliti menemukan spesies baru orangutan di Sumatera U
    Satria
  • Penulis UGM Raih Gelar Penulis Terproduktif Kedua Versi The Conversation 25 March 2023
    Penulis The Conversation Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan predikat penulis
    Satria
  • Mengenali Dampak Penggunaan Obat Pada Kulit 24 March 2023
    Meningkatnya penggunaan obat-obatan, baik karena pengobatan sendiri (self-medication), polifarmas
    Ika
  • Tim Magister Kenotariatan FH UGM Juara 2 PNF 2023 24 March 2023
    Tim Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada memperoleh juara 2 pada Padjadja
    Agung
  • Fenomena Cuaca Ekstrem di Indonesia Cenderung Meningkat 24 March 2023
    Dosen Laboratorium Hidrologi dan Klimatologi Lingkungan, Fakultas Geografi UGM, Dr. Andung Bayu S
    Gusti

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual