Universitas Gadjah Mada dan Ehime University sepakat menjalin kerjasama bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Naskah kerjasama ditandatangani Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D dan Wakil Rektor Ehime University, Prof. Hayashi Kazuo, di ruang sidang pimpinan, Selasa (15/3). Turut hadir dan menyaksikan Direktur Pusat Penelitian Asia Afrika Universitas Ehime Prof.Osozawa Katsuya, Sekretaris Eksekutif Drs. Djoko Moerdiyanto, M.A, Kepala Kantor Urusan Internasional Dr. Eng. R Rachmat A Sriwijaya S.T, M.T, Dekan Fakultas Teknologi Pertanian Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr, Dekan Fakultas Kehutanan Prof.Dr.Ir. Mochammad Na’iem,M.Agr.Sc dan Dekan Fakultas Pertanian Prof. Ir. Triwibowo Yuwono, Ph.D.
Beberapa program kerjasama yang akan dilaksanakan dalam kerjasama, ini antara lain pertukaran mahasiswa berupa pelaksanaan program magister degree dan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Salah satu kegiatan yang segera dilaksanakan adalah program pertukaran mahasiswa antar kedua perguruan tinggi.
Prof.Hayashi yang didampingi Direktur Pusat Penelitian Asia Afrika Universitas Ehime Prof.Osozawa Katsuya, mengatakan untuk program join magister degree kini tersedia sejumlah dana untuk mahasiswa-mahasiswa UGM yang akan mengikuti program ke Jepang. Sementara untuk melaksanakan program KKN Internasional, Jepang menyiapkan beberapa mahasiswanya untuk mengikuti program ini.
“Disamping pertukaran mahasiswa dan KKN, kerjasama ini dimaksudkan pula untuk membangun kemitraan pendidikan dan penelitian bersifat internasional di bidang sustainable agriculture in the tropics, pembangunan berkelanjutan di daerah tropik,” ungkap Hayashi.
Rektor UGM menyampaikan rasa senang dan menyambut baik kerjasama ini. Kerjasama dengan Ehime University ini tentu akan mempercepat kemajuan UGM dan sebaliknya. “Kita yakin keduanya akan saling memperkuat, karena baik UGM maupun Ehime tentu memiliki pengalaman yang khusus. Dari pengalaman-pengalaman tersebut diharapkan keduanya akan mendapatkan pengalaman baru yang bermanfaat,” tutur Rektor.
Dari empat musim di Jepang, Rektor berharap muncul banyak penelitian yang mampu mendukung bagi kelangsungan hidup. Tidak saja untuk tumbuhan dan hewan, namun juga untuk manusia. “Sesaat setelah terjadi gempa di dekat Sendai, maka poros bumi bergeser 2,4 meter. Hal ini menjadikan iklim makin berubah, perubahan ini tentu berpengaruh pada kehidupan tumbuhan, hewan dan manusia. Oleh karena itu kita perlu membikin research-research baru yang bisa dianalisis secara bersama,” katanya.
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian, Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr seusai acara penandatanganan nota kesepahaman menjelaskan kerjasama UGM dengan Ehime sesungguhnya telah berjalan beberapa tahun silam. Bahwa kerjasama dalam bidang pendidikan dan KKN kali ini melibatkan enam perguruan tinggi. Selain melibatkan UGM, juga Universitas Hasanuddin, Makassar dan Institut Pertanian Bogor, maka di Jepang, disamping Ehime University juga melibatkan dua universitas lain, yakni Kagama University dan Kochi University.
“Kerjasama ini telah berjalan lama, dan oleh kedua rektor kerjasama ini diperluas menjadi six university consorsium, istilahnya Suiji. Program ini dulu diinisiasi oleh GEN (Gadjah Mada-Ehime Network) dimana pada awalnya dirintis oleh Fakultas Teknologi Pertanian UGM dan Fakultas pertanian Ehime University,” imbuh Djagal. (Humas UGM/ Agung)