YOGYAKARTA – Pecinta kucing di Yogyakarta mengikuti festival kucing, Jogja Cat Carnival (JCC) 1st Anniversary, di University Club (UC) UGM, Sabtu (19/3). Kegiatan yang diprakarsai Kelompok Studi Hewan Kesayangan (KSHK) Fakultas Kedokteran Hewan UGM ini mengadakan sejumlah kontes, fashion show, lomba makan, lomba lari, kontes kemontokan, vaksinasi gratis, dan seminar mengenai cara merawat serta melatih kucing kesayangan. Berbagai macam ras kucing tampak diikutkan dalam festival yang dilaksankan selama dua hari tersebut, mulai dari jenis kucing anggora, Persia, Scottish, Bengal, Sphinx dan Maine Coon.
Ketua KSHK UGM, Okky Rahmat, mengatakan festival ini sebagai ajang bertukar informasi antarpecinta kucing di Yogyakarta. Memelihara kucing sudah menjadi gaya hidup sehingga perlu berbagi informasi dan pengalaman dengan pecinta kucing lainnya. “Memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana menjaga dan memperlakukan hewan kesayangan dengan baik, soalnya kita juga banyak menemui kucing-kucing liar di jalanan yang tidak dipelihara,” kata Okky yang ditemui di sela-sela acara.
Koordinator acara, Darliana Surbakti, mengatakan untuk kegiatan perayaan ulang tahun JCC yang pertama kali ini diikuti oleh 80 peserta dari anggota komunitas pecinta kucing. “Di Yogya, terdapat dua komunitas pecinta kucing. Untuk saat ini, JCC memiliki 200-an lebih anggota yang selalu berkomunikasi lewat twitter,†ujarnya.
Yesika (23), salah satu anggota komunitas pecinta kucing, mengaku sengaja datang dalam JCC untuk memeriksakan kesehatan kucing anggora miliknya yang sudah berumur 4,5 bulan. “Kita ikut vaksinasi aja, nggak ikut kontes,†kata Yesika yang memelihara kucing di tempat kosnya. Kecintaannya pada kucing dimulai sejak kecil. Selain lucu, bulu-bulu kucing ternyata membuat daya tarik tersendiri bagi Yesika. “Selain lucu, bulu-bulunya gemesin,†tuturnya.
Wanita yang baru saja lulus sarjana ini berharap acara seperti ini rutin dilaksanakan sebagai ajang untuk menambah pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan kucing.
Prof. Dr. drh. Ida Tjahajati mengatakan pemeliharaan dan perawatan kucing merupakan pekerjaan yang tidak sembarangan, terutama dalam hal pemeliharaannya, meliputi pemberian pakan, vaksinasi, dan grooming. Ia menuturkan untuk konsultasi hewan kesayangan sebaiknya tidak dilakukan di rumah sakit hewan saja, tetapi dapat juga di tempat praktik dokter hewan dan klinik hewan. “Sebaiknya konsultasi juga tidak hanya dilakukan pada saat hewan sedang sakit, tapi juga saat hewan sedang sehat juga,†kata Direktur Sumah Sakit Hewan Prof. Soeparwi ini dalam Seminar Manajeman Penanganan Penyakit Bakteri dan Virus pada Kucing.
Dalam kesempatan itu, Ida juga menginformasikan beberapa penyakit pada kucing yang perlu diwaspadai dan mendapat penanganan serius dari dokter hewan, antara lain ialah Feline rhinotracheitis, Feline panleukopenia, Feline calicivirus, dan Rabies. (Humas UGM/Gusti Grehenson)