YOGYAKARTA – Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS) Yogyakarta menyediakan paket beasiswa program doktor internasional studi agama dan lintas budaya. Besarnya beasiswa yang ditawarkan hingga US$ 27,000 atau 250 juta rupiah. Beasiswa diperuntukkan selama empat tahun, termasuk biaya hidup, tunjangan buku, dan asuransi kesehatan. “Semua beasiswa yang ditawarkan akan dievaluasi setiap semester,” kata Direktur ICRS Yogya, Dr. Siti Syamsiyatun, kepada wartawan, Selasa (22/3), di Ruang Stana Parahita UGM.
ICRS Yogya adalah program studi S-3 internasional dalam bidang lintas agama dan budaya. Program studi ini merupakan satu-satunya di Indonesia sebagai hasil konsorsium tiga universitas, yakni Universitas Gadjah Mada, UIN Sunan Kalijaga, dan Universitas Kristen Duta Wacana. ICRS Yogya juga telah memiliki jaringan kerja sama dengan berbagai universitas di Asia, Eropa, Amerika, dan Afrika.
Didirikan pada tahun 2006, ICRS Yogya memiliki visi sebagai program doktoral internasional yang tidak hanya memiliki keunggulan akademis, tetapi juga mempertahankan karakter keindonesiaan. Hingga saat ini, ICRS Yogya memiliki sekitar 40 mahasiswa program doktor dari 10 negara, antara lain, China, Myanmar, Filipina, Serbia, Singapura, Mesir, Polandia, dan Amerika.
Dituturkan Siti, demikian ia akrab disapa, sebagai program studi lintas agama dan budaya, mahasiswa dengan berbagai latar belakang keyakinan dapat belajar agama secara bersama-sama dengan penuh keterbukaan dan saling menghormati. “Salah satu misinya memberikan tempat pembelajaran kepada pemuka agama yang memiliki keterampilan komunikasi lintas agama dan lintas disiplin, serta mempromosikan kerja sama, perdamaian, dan keadilan untuk semua umat,” katanya.
Ditambahkan Wakil Direktur ICRS Yogya, Dr. Wening Udasmoro, ICRS Yogya juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan Sandwich Program selama satu semester di sejumlah universitas terkemuka di luar negeri, misalnya Georgetown University, Duke University, Florida International University, Temple University, National of Singapore, dan Cape Town University. “Sandwich Program wajib dilakukan oleh mahasiswa, memberikan pengalaman internasional bagi mahasiswa serta memberikan perspektif keagamaan di dunia internasional,” imbuhnya.
Untuk mengetahui lebih jauh tentang informasi beasiswa dan pendidikan doktor di ICRS, direncanakan pada hari Jumat (25/3) akan dilaksanakan Open House yang terbuka untuk umum dan akademisi yang berminat melanjutkan studi S-3 di ICRS-Yogya. Open house bertempat di Gedung Sekolah Pascasarjana UGM lantai 3.
Pendaftaran mahasiswa baru telah dibuka. Batas akhir pendaftran untuk calon mahasiswa dengan ITP-TOEFL antara 475-525 adalah 28 Maret 2011. Untuk calon mahasiswa dengan skor ITP-TOEFL diatas 525, batas akhir pendaftaran hingga 14 Juni 2011. (Humas UGM/Gusti Grehenson)