YOGYAKARTA – Ikatan Sarjana Peternakan Indonesia (ISPI) DIY menyampaikan keprihatinan atas anjloknya harga jual sapi di pasaran. Menurut mereka, hal itu sangat terkait dengan keberadaan ratusan kontainer daging sapi beku yang ditemukan berjumlah 300-an buah.
Dapat dihitung, apabila satu kontainer memuat 40 ton daging, sedangkan satu ekor sapi jika dipotong menghasilkan sekitar 150 kg daging, maka satu kontainer setara dengan 266 ekor sapi hidup. Keberadaan 300-an kontainer daging ilegal yang akhir-akhir ini ramai diperbincangkan di media berarti setara dengan 80 ribu ekor sapi atau senilai 640 miliar rupiah. “Kondisi demikian tidak bisa dibiarkan berlarut-larut dan pemerintah harus mengambil sikap untuk melindungi peternak dalam negeri,†kata Ketua ISPI DIY, Prof. Dr. Ir.Ali Agus, D.A.A., D.E.A., Kamis (24/3), di Fakultas Peternakan UGM.
Guru Besar Ilmu Peternakan UGM ini menyampaikan ISPI DIY mendesak pemerintah untuk segera menuntaskan persoalan daging ilegal dengan mengembalikan ke negara asal. Apabila tidak dikembalikan, daging tersebut harus dimusnahkan demi ketertiban hukum dan memenuhi rasa keadilan. “Penting untuk mengusut tuntas pelaku penyeludupan dan memberikan sanksi hukum yang setimpal,†ujarnya.
Selanjutnya, pemerintah juga harus melakukan tindakan pencegahan terhadap kemungkinan tindakan serupa di beberapa pelabuhan yang mungkin dapat digunakan sebagai jalan masuk penyeludupan barang ilegal. Selain itu, ISPI DIY juga mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap keberadaan daging sapi beku yang kemungkinan berasal dari daging sapi ilegal dan diragukan kehalalannya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)