YOGYAKARTA – Jumlah Guru Besar di Universitas Gadjah Mada (UGM) terus bertambah menjadi 438 orang, yang terdiri atas 274 guru besar aktif, 36 guru besar emeritus, dan satu orang guru besar luar biasa. Sementara itu, sebanyak 127 orang guru besar lainnya memasuki masa pensiun.
Bertempat di Balai Senat, Jumat (25/3), UGM melepas lima orang guru besar yang telah memasuki masa pensiun dan menyambut 1 guru besar baru. Keempat guru besar yang telah memasuki masa pensiun ialah Prof. Dr. Kaelan, M.S. (F. Filsafat), Prof. Dr. Siti Ismijati, S.H., CN.(F. Hukum), Prof. Dr. Bostang Radjagukguk, M.Agr.Sc., Dip. Trop. Agron. (F. Pertanian), Prof. Dr. Ir. Kamiso Handoyo Nitimulyo, M.Sc. (F. Pertanian), dan Prof. Dr. Ir. Kabul Basah Suryolelono, Dip. HE., DEA. (F.Teknik). Sementara itu, satu guru besar baru yang dipromosikan adalah Prof. Dr. Ir. Rustadi, M.Sc. (Pertanian).
Dalam sambutannya, pakar kenegaraan, Prof. Kaelan, mengkritisi sulitnya mencapai jenjang guru besar emeritus bagi seorang pensiunan guru besar karena ketatnya persyaratan yang harus dipenuhi. “Ada 14 syarat yang harus dipenuhi sebagai guru besar emeritus. Di negara lain, gelar emeritus ini bentuk penghormatan dan penghargaan atas ilmu yang telah dikembangkan,†katanya.
Di Indonesia, menjadi seorang guru besar emeritus diharuskan banyak menulis buku dan publikasi penelitian di jurnal. Padahal, peran seorang guru besar bukan hanya berdasarkan hasil publikasi, tetapi harus mengembangkan keilmuan, seperti yang dilakukan almarhum Prof. Sardjito (mantan Rektor UGM) dan Prof. Notonagoro (pemikir Pancasila). “Sampai akhir hayatnya, mereka selalu mengembangkan keilmuan,†tambahnya.
Sementara itu, mewakili guru besar baru, Prof.Dr.Ir. Rustadi, M.Sc. mengatakan status guru besar yang disandangnya merupakan sebuah amanah yang tidak ringan. Tanggung jawab guru besar untuk memajukan bangsa dan UGM sebagai universitas riset merupakan salah satu tantangan yang dihadapinya ke depan. “Semoga dalam menjalankan amanah ini saya bisa kembangkan ilmu pengetahuan di bidang ilmu perikanan sehingga bisa bermanfaat bagi kesejahteraan bangsa dan negara,†katanya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)