Pusat Studi Perdagangan Dunia kembali menggelar diskusi mingguan bertajuk “Volatilitas Nilai Tukar dan Perdagangan Indonesia di antara Negara-negara ASEANâ€. Kegiatan diselenggarakan Jumat, 25 Maret 2011 di Perpustakaan UGM.
Dalam diskusi tersebut dihadirkan pembicara Dino Suhardianto S.E., peneliti pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. Dino menyampaikan dampak dari volatilitas nilai tukar pada perdagangan, khususnya ekspor Indonesia terhadap negara-negara ASEAN. Dalam melihat dampak tersebut, digunakan metode data panel pendekatan model gravitasi.
Dikatakan Dino, model random effect atau Error Component Model (ECM) merupakan model yang tepat untuk meneliti volatilitas nilai tukar pada kegiatan ekspor Indonesia dengan menggunakan Software Eviews 6. Hasil empiris menggunakan data tahunan dari 1990 sampai 2009, mendeteksi dampak negatif dan signifikan volatilitas nilai tukar terhadap ekspor riil Indonesia.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa GDP riil kedua negara memiliki dampak positif terhadap ekspor rill Indonesia pada perdagangan bilateral, GDP dari negara pengimpor, depresiasi nilai mata uang dari negara pengekspor memiliki dampak positif terhadap ekspor riil Indonesia pada perdagangan unilateral. “Sementara jarak antarnegara tidak signifikan berdampak terhadap ekspor rill Indonesia,†katanya.
Menurutnya, hasil ini memiliki implikasi bagi pemerintah dan Bank Indonesia untuk mendorong GDP kawasan ASEAN dengan meningkatan kerja sama antara negara-negara ASEAN. Selain itu, juga mengurangi volatilitas nilai tukar yang sangat tajam untuk mendorong peningkatan ekspor yang lebih tinggi. (Humas UGM/Ika)