YOGYAKARTA-Fakultas Filsafat UGM resmi memiliki Mata Kuliah Bidang Studi Filsafat Wayang. Peresmian mata kuliah bidang studi tersebut telah dilakukan hari ini ditandai dengan pagelaran wayang kulit dengan mengangkat judul Sastro Djendro di Fakultas Filsafat UGM. Mata kuliah tersebut merupakan mata kuliah satu-satunya yang ada di dunia saat ini.
Munculnya mata kuliah bidang studi Filsafat Wayang ini masuk ke dalam program Pascasarjana. Sedangkan untuk program S1-nya telah diluncurkan beberapa waktu lalu. Dr. Iva Ariani, S.S., M.Hum., selaku Tim Filsafat Wayang menuturkan rencananya mata kuliah Filsafat Wayang akan disampaikan kepada mahasiswa di bulan September mendatang.
“Untuk program studi S1 sudah diluncurkan beberapa waktu lalu. Yang ini untuk program studi S2 dan akan diberikan kepada mahasiswa bulan September mendatang,”kata Iva di sela-sela acara, Rabu (23/3).
Ia memaparkan adanya mata kuliah bidang studi Filsafat Wayang ini merupakan rintisan dari Fakultas Filsafat UGM dan Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Sena Wangi). Anggota Tim Filsafat Wayang itu terdiri atas Prof.Dr.Joko Siswanto, Prof.Dr.Kasidi Hadiprayitno, Dr.Purwadi, Dr.Suyanto, Dr.Iva Ariani, Drs.Slamet Sutrisno, M.Si, Drs. Mikka Wildha Nurrochsyam, M.Phil dan Drs.Solichin.
“Sebagai mata kuliah satu-satunya di dunia , Filsafat Wayang merupakan rintisan bersama antara Fakultas Filsafat UGM dengan Sena Wangi,”imbuhnya.
Senada dengan Iva, Tim Filsafat Wayang lainnya, Prof.Dr.Joko Siswanto menambahkan bahwa penelitian tentang bidang studi Filsafat Wayang ini telah dimulai sekitar tahun 2002 silam. Ia berharap mata kuliah ini ke depan bisa memberikan manfaat dan sebagai solusi persoalan bangsa.
“Harapannya tentu bisa membantu memberikan solusi berbagai persoalan bangsa yang tengah melanda saat ini,”kata Joko.
Sementara itu Rektor UGM, Prof.Ir.Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D juga berharap melalui filsafat wayang setidaknya bisa mengangkat kearifan lokal bangsa Indonesia ke kancah internasional. Apalagi dengan melihat sejarah wayang yang telah ada, tumbuh dan berkembang sejak lama hingga kini.
“Melalui kearifan lokal dari Filsafat Wayang tersebut bisa bermanfaat bagi bangsa dan di kancah internasional,”harap Rektor.
Di sisi lain dalam orasi peresmian mata kuliah bidang studi Filsafat Wayang tersebut, Ketua Umum Sena Wangi, Drs.Solichin menyatakan Filsafat Wayang diakui memiliki daya kembang dan daya tahan yang cukup teruji dalam menghadapi tantangan dari waktu ke waktu. Bahkan, pakar budaya barat atas kekagumannya menyatakan wayang sebagai “the most complex and sophisticated theatrical form in the world”.
“Maka di tahun 2003 UNESCO memproklamirkan wayang Indonesia sebagai karya agung seni budaya dunia, a Masterpiece of the Oral and Intangible Heritage of Humanity,”kata Solichin.
Untuk itu ia berharap setelah diresmikannya ilmu Filsafat Wayang ini nantinya ditindaklanjuti dengan adanya penelitian, pengajaran, penerbitan buku-buku Filsafat Wayang, penyediaan tenaga ahli, diskusi dan seminar ilmiah. Dengan demikian, ilmunya akan semakin mantab dan bermanfaat bagi kehidupan masyarakat (Humas UGM/Satria AN/Ika)