YOGYAKARTA – Sebanyak 1071 Siswa SD dari 13 Sekolah Dasar Se-DIY berhasil memecahkan rekor MURI untuk kegiatan menggambar 1000 peta NKRI yang berlangsung di Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH), Sabtu (2/4). Kegiatan yang diprakarsai Himpunan Mahasiswa Sains Informasi Geografi dan Pembangunan Wilayah (ARDGISS), Fakultas Gerografi UGM ini dalam rangka menumbuhkan minat dan menambah pengetahuan para siswa tentang batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Dekan Fakultas Geografi UGM Prof. Dr. Suratman, M.Sc., kepada wartawan mengatakan, kegiatan menggambar 1000 peta untuk kalangan siswa salah satunya bertujuan untuk menggalakkan minat siswa terhadap ilmu geografi khususnya bidang ilmu perpetaan. “Supaya siswa punya wawasan tentang wilayah, ruang, sumber daya. Dan itu harus dibangun sejak dini,†kata Suratman.
Ia menambahkan, melalui peta tidak hanya bisa bisa mengetahui batas wilayah, tapi juga tentang kependudukan, sosial ekonomi serta menambah wawasan kebangsaan. Adapun teknologi peta saat ini tidak hanya lewat gambar yang dipajang di dinding, namun sudah dalam bentuk digital melalui teknologi informasi satelit. “Menandakan keberadaan peta semakin diperlukan,†ujarnya.
Ketua panitia, Rifky Genty mengatakan siswa yang terlibat dalam lomba menggambar peta sebanyak 1071 siswa dari 13 Sekolah Dasar di DIY. Dari ribuan gambar peta karya para siswa tersebut, lalu dipilih 10 gambar peta terbaik. “Sepuluh peta yang menang ini akan disimpan di museum peta UGM, sedangkan peta yang telah dibuat oleh para siswa akan dikembalikan ke masing-masing peserta sebagai kenang-kenangan,†kata Rifky.
Saat menggambar peta, para siswa difasilitasi kertas gambar bergaris. Kemudian masing-masing peserta menorehkan hasil kreasi gambar petanya dengan mencontoh dari gambar peta yang sudah disiapkan panitia. “Para pemenang kita nilai dari tingkat kerapian dan tingkat informasi yang disampaikan lewat peta tersebut,†katanya.
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam pidato sambutan yang dibacakan oleh Kepala Dinas Sosial Drs. Sulistyo, S.H., C.N., M.Si., mengatakan dirinya menyambut baik acara pembuatan 1000 peta ini, karena secara tidak langsung akan memperkenalkan anak-anak tentang wawasan nusantara. “Dengan mengenal negaranya sejak usia dini, maka anak-anak akan belajar mencintai tanah air. Jika sudah muncul rasa cinta tanah air, tumbuhlah rasa nasionalisme,†katanya.
Sri Sultan juga mengharapkan kegiatan seperti ini tidak hanya sekedar menitikberatkan pada pemecahan rekor semata. Namun yang lebih penting adalah invetasi pengetahuan kepada generasi penerus. “Di tangan merekalah nasib Indonesia diletakkan,†pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)