YOGYAKARTA-Media dari masa ke masa terus menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Mulai dari media cetak, elektronik hingga era internet dan digital. Tidak dipungkiri, keberadaan media tersebut telah banyak berpengaruh terhadap perubahan sosial, politik, ekonomi hingga keamanan suatu bangsa.
Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4), Dr. Nasir Tamara, DEA, DESS, saat memberikan kuliah umum bertema Media dan Revolusi: Peranan ICT, New Media dan Media Sosial di Sekolah Pascasarjana UGM, Selasa (5/4).
“Dampak nyata dari peran media terhadap berbagai perubahan itu sudah sering dan sudah kita lihat, baik yang terjadi di Indonesia maupun di luar negeri,”papar Nasir Tamara.
Ia mencontohkan terjadinya perubahan politik dan keamanan di Timur Tengah (dunia Arab). Pemanfaatan media facebook dipergunakan untuk membuat jadwal unjukrasa menentang pemerintah yang berkuasa waktu itu. Sedangkan twitter dipergunakan sebagai sarana koordinasi. Untuk menginformasikan kepada publik di seluruh dunia, rakyat kontra pemerintah menggunakan fasilitas youtube.
“Itu terbukti sangat efektif. Apalagi kita tahu biayanya murah, cepat dan siapa saja bisa mengaksesnya,”imbuh penulis buku Revolusi Iran itu.
Sebelum muncul secara revolusioner sebagai pendobrak sistem kekuasaan, politik, ekonomi, dan keamanan awalnya media memang lahir hanya sebagai penyedia layanan informasi, komunikasi hingga hiburan. Kemudian berkembang sebagai instrumen mencari kesenangan seperti untuk pertemanan dan jodoh.
Kemudian muncullah media yang akhirnya banyak dikhawatirkan untuk mengkritisi legitimasi kekuasaan pemerintah. Di sisi lain media juga telah banyak dimanfaatkan bagi mereka yang akan terjun dan sukses di dunia politik.
“Seakan-akan siapa yang bisa menguasai media tentu apa saja bisa dikuasai termasuk politik khan?,”terang Nasir yang pernah menjadi wartawan tersebut.
Dalam pandangan Nasir, media internet sebagai media yang tengah menjadi tren kali ini merupakan sebuah teknologi kunci untuk sebuah kebebasan bagi penggunanya. Siapa saja yang tidak memanfaatkan internet dinilainya akan rugi.
Di sisi lain pada tahun-tahun mendatang diperkirakan penggunaan media baru (new media) dengan fasilitas yang lebih fleksibel dan bebas akan semakin mengurangi penggunaan jaringan internet melalui komputer atau laptop. Masyarakat akan lebih bebas berkreasi ketika mereka menggunakan handphone(GPRS, 3G, HSDPA, 4G dan setaranya), Blackberry, iPhone, PDA phone, Laptop, Tablet PC, Handheald, dll.
” Belum lagi kalau kita bicara tentang Google, Bing, Wikipedia, eBay, dan Amazon sebagai media baru,”kata Nasir yang pernah menjadi mahasiswa di Sorbonne Perancis.
Saat ini Dr.Nasir Tamara menjadi dosen tamu di Sekolah Pascasarjana UGM sambil menyelesaikan buku baru tentang National Security Strategy dan juga tentang Yogyakarta. Sebelumnya ia adalah Senior Research Fellow di Institute of Southeast Asia (ISEAS), Singapore dan juga di National University of Singapore (NUS). Pernah mengajar di School of Oriental and African Studies (SOAS), University of London dan menjadi Research Fellow di Harvard dan Oxford University. UNDP mengangkatnya sebagai Senior Advisor untuk Pembangunan Manusia dan pencapaian MDG’s (Humas UGM/Satria AN)