Sejarah dunia menyebutkan bahwa Christoper Colombus merupakan orang pertama yang menginjakkan kaki di benua Amerika pada 21 Oktober 1492. Namun, bagi umat Islam, Amerika bukanlah sesuatu yang baru. Pasalnya jauh sebelum itu penjelajah muslim dari Afrika Barat telah membangun peradaban di benua Amerika.
“Secara historis umat muslim telah memberikan pengaruh pada masyarakat Amerika beberapa abad sebelum Colombus datang,†kata Abdul Hamid Robinson-Royal, mahasiswa program doktor padan Cultural and Historical Studies in Religion at Graduate Theological Union, Amerika, Rabu (6/4) di CRCS UGM.
Dalam diskusi “Islam in America” Abdul Hamid menyebutkan salah satu faktor penyebaran agama Islam di Amerika berasal dari didatangkannya budak-budak Afrika ke Amerika yang pada umumnya beragama Islam. Budak-budak muslim Afrika kala itu,masa penjajahan kolonial, kerap mengalami pemaksaan untuk beralih agama. “Selain itu mereka juga masih sering didiskriminasikan,†tuturnya.
Ketika berbicara tentang Islam di Amerika, Abdul Hamid menceritakan seorang tokoh bernama Malcom tokoh Islam Afrika Amerika yang gigih berjuang menghapus diskriminasi yang menimpa kaum Afrika-Amerika. Kala itu penduduk Afrika-Amerika seringkali diidentikan dengan negro yang terdiskriminasi.
Lebih lanjut dikatakan Abdul Hamid, Amerika merupakan negara demokratis sehingga tidak sedikit muslim Afrika yang lebih memilih tinggal di Amerika daripada kembali ke negara asalnya. Ia yang merupakan bagian dari penduduk Afrika-Amerika juga merasakan hal yang sama. “Muslim di Amerika tidak mengalami berbagai pemaksaan seperti ditempat lainnya,†ungkapnya.
Data CIA World Factbook 2011 menyebutkan jumlah pemeluk agama Islam mengalami perkembangan yang cukup pesat. Pada tahun 2010 pemeluk Islam mencapai 2,6 juta jiwa dan diperkirakan akan naik menjadi 6,2 juta pada 2030. (Humas UGM/Ika)