Keripik bonggol pisang sebagai alternatif bahan pangan yang bergizi membutuhkan pengembangan lebih lanjut agar dapat bersaing dengan produk keripik lain di pasaran. Salah satu yang dilakukan adalah dengan memperbaiki mutu keripik melalui proses pengolahan. Selama ini, para produsen masih menggunakan cara-cara konvensional dalam mengolah keripik bonggol pisang.
Berdasarkan kondisi tersebut, mahasiswa PKMM UGM mengadakan kegiatan Bina Teknologi (Bintek). Kegiatan yang berlangsung pada Jumat lalu (1/4) di Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) dihadiri oleh warga Dusun Ponggok, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. Warga sangat antusias menyimak penjelasan Bandono, teknisi Laboratorium Rekayasa Proses, yang menyampaikan keterangan tentang vacuum frying.
Vacuum frying adalah alat penggorengan yang menggunakan tekanan rendah sehingga bahan cepat matang dan tidak gosong. Alat ini cocok untuk diaplikasikan pada bahan-bahan berkadar gula tinggi yang rawan akan proses pencoklatan, salah satunya adalah bonggol pisang. “Hasil yang didapatkan akan lebih crispy dan warnanya juga lebih bagus,†kata Bandono.
Selain kunjungan ke laboratorium, juga disampaikan sosialisasi mengenai pengemasan yang disampaikan oleh Devi Yuni Susanti, S.T.P., dosen FTP UGM. Dalam kesempatan tersebut, Devi menyampaikan tentang pentingnya pengemasan produk. Kemasan selain berfungsi sebagai wadah produk agar mudah disimpan, juga menjadi pusat informasi dan promosi produk. “Kemasan yang bagus dan menarik pastinya akan mempengaruhi konsumen dalam memilih. Bahan pembuat kemasan juga harus disesuaikan dengan keadaan bahan dan tujuan pengemasan,†ujarnya. (Humas UGM/Ika)