Pada tahun 2011-2013, UGM kembali mendapat Program Hibah Kompetisi berbasis Institusi (PHKI) dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional. Melalui program ini, UGM diharapkan mampu melakukan percepatan dan mewujudkan pengembangan setiap unit akademik searah dengan Rencana Strategis (Renstra) Universitas. “Kita sangat berterima kasih pada mereka yang terlibat pada Program Hibah Kompetisi Institusi tahun 2008-2010. Merekalah yang telah mendahului dan merintis sehingga membuka peluang untuk tahun-tahun berikutnya,” ujar Rektor Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D. saat berlangsung kick off Program Hibah Kompetisi Institusi 2011-2013 di Balai Senat UGM, Rabu (6/4).
Terkait dengan PHKI tema C (pemberdayaan masyarakat) dan D (keunggulan global) yang diterima UGM, Rektor mengatakan PHKI merupakan program yang menciptakan sesuatu yang belum diketahui menjadi cara hidup yang produktif dan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. Program ini tidak saja bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dikatakan Rektor bahwa sasaran PHK-I tema C yang akan diimplementasikan di daerah Bantul, Kulon Progo, dan Gunung Kidul telah mendapat respon dari Pemerintah Provinsi DIY. Bahkan beberapa program yang akan dilakukan telah dikonsultasikan dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X selaku Gubernur DIY. “Untuk memperlancar program ini, Pemerintah Provinsi DIY meminta dilaksanakan kerja sama secara khusus,” tutur Rektor.
Dr. net. techn. Sigit Setyabudi, Direktur Eksekutif PHKI Batch IV, menjelaskan dalam tema besar “Meningkatkan Peran UGM dalam Mencapai Kemakmuran Bangsa dengan Pemberdayaan Masyarakat”, melalui PHK-I tema C UGM akan dilakukan aktivitas berupa penguatan kelembagaan UMKM, penguatan kelembagaan daya dukung kawasan dan peningkatan keamanan pangan produk lokal unggulan. Selain itu, akan dilakukan berbagai peningkatan pemanfaatan energi terbarukan dan peningkatan mutu pemenuhan kebutuhan air baku. “Program akan dioptimalkan melalui kerja sama dengan pemerintah daerah beserta masyarakat industri unggulan lokal. Dengan model kerja sama ini kelak diharapkan dapat menjadi salah satu unggulan UGM dan dapat digunakan sebagai model bagi perguruan tinggi lain dalam meningkatkan kemakmuran rakyat,” jelasnya.
Kegiatan tema C ini nantinya akan dibagi dalam 3 subtema, yakni subtema C1 Penguatan Kelembagaan dan Daya Tawar Kolektif Masyarakat, yang dimotori oleh Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan, Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan, Fakultas Filsafat, Fakultas Hukum, dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Subtema C2, Peningkatan Kinerja Teknis dan Finansial serta Daya Saing Industri Kecil/UMKM, dimotori oleh Fakultas Teknologi Pertanian, Pusat Studi Pangan dan Gizi, dan Fakultas Peternakan. Berikutnya, subtema C3, Pengembangan Daya Dukung Kawasan yang Berwawasan Lingkungan untuk Peningkatan Daya Saing, dimotori Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi, Jurusan Teknik Fisika, Pusat Studi Energi, dan Pusat Studi Bencana.
Sementara itu, PHK-I tema D, Membangun Reputasi Global Berkarakter Nasional melalui Sinergi Teknologi dan Kerekayasaan Kondisi dan Potensi Alam Indonesia dalam Konteks Pemberdayaan Masyarakat Berkelanjutan, diharapkan mampu mempercepat pencapaian sasaran dan Renstra UGM. Di samping terwujudnya pembelajaran berbasis riset, sasaran lainnya adalah tercapainya peningkatan reputasi dan akreditasi internasional di bidang pendidikan, riset dan pengabdian pada masyarakat, dan tercapainya peningkatan jejaring kerja sama internasional. “Yang lain, tercapainya peran UGM dalam menyelesaikan berbagai masalah bangsa dengan pendekatan sosio-budaya Indonesia, mencakup advokasi keunggulan lokal ke tingkat dunia,” terang Sigit Setyabudi.
Sebagai universitas yang peduli pada permasalahan bangsa dan dunia, program kegiatan yang diusulkan UGM berfokus pada pengurangan risiko bencana alam kebumian (georisk reduction), peningkatan keamanan pangan melalui pengendalian cemaran mikotoksin pada produk hasil pertanian dan perkebunan (CEMycoS), dan penghematan bahan baku, efisiensi energi, serta minimalisasi dampak lingkungan melalui eco efficiency for sustainable development. “Setelah melihat rekam jejak, maka program unggulan PHKI Tema D ini akan dilakukan Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Pertanian, dan Jurusan Teknik Kimia,” katanya.
Dalam acara kick off PHKI 2011-2013 yang dihadiri oleh para Wakil Rektor Senior dan Wakil Rektor serta Direktur PHKI Batch I, Ir. Djoko Luknanto, Ph.D., dan para tamu undangan disampaikan penghargaan kepada pengelola PHKI 2008-2010. Penghargaan diserahkan Rektor kepada Dr. Azis Purwantoro dari Jurusan Pemuliaan Tanaman Fakultas Pertanian UGM dan Dr. Eko Purbaningrum dari Jurusan Konservasi Sumber daya Hutan, Fakultas Kehutanan UGM. (Humas UGM/ Agung)