YOGYAKARTA – Pusat Studi Pancasila (PSP) UGM merintis pengembangan portal komunitas pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah-sekolah yang diberi nama Pancasila online dalam rangka memfasilitasi para guru untuk mengoptimalkan pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif di dunia maya dengan manfaatkan teknologi informasi. Portal komunitas pembelajaran yang beralamat di www.e-pancasila.web.id ini dapat diakses oleh siswa dan guru dalam mempermudah pembelajaran PKn di sekolah.
“Kami mengundang para guru dan murid PKn dan mata pelajaran lain untuk bergabung dalam portal ini, kami yakin media e-learning ini akan sangat bermanfaat,†papar Heri Santoso, M.Hum sebagai penggagas ditemui usai melakukan peluncuran pancasila online.
Untuk memperkenalkan dan menyebarluaskan model pembelajaran ini, usai melakukan peluncuran, diikuti dengan pelatihan dan pendampingan Inovasi Pembelajaran PKn dengan Memanfaatkan Teknologi Informasi bagi Guru PKn se-DIY. Pelatihan ini diikuti oleh perwakilan guru-guru PKn tingkat SLTA se-DIY, diantaranya SMAN 1 Wates, SMAN 1 Godean, SMA Prambanan, SMA 1 Bantul, SMA 1 Banguntapan, SMA Muh 2 Yogyakarta, SMA Budi Mulia, SMK 1 Bantul, SMAN 1 Piyungan, SMK Piri 1 Yogyakarta, dan SMAN 10 Yogyakarta.
Heri berharap, keberadaan portal pancasila online ini diharapkan membantu pekerjaan para guru-guru dalam memberikan pelajaran PKn kepada siswa di sekolah. Pasalnya, hasil penelitian yang telah dilaksanakan oleh Tim Peneliti Pusat Studi Pancasila UGM pada tahun 2010 lalu terhadap 8 SLTA di salah satu kabupaten di Yogyakarta menunjukkan bahwa beberapa pembelajaran Pkn oleh guru PKn cenderung bersifat konvensional di dalam metode pembelajarannya, belum mengoptimalkan pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif. “Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa beberapa guru PKn masih mengalami kendala dalam memanfaatkan teknologi informasi sebagai media pembelajaran,†ujarnya.
Salah satu pengelola portal online ini, Moh. Rifai menuturkan portal Pancasila online ini dikemas dan dikembangkan dengan prinsip 4 M yaitu mudah, murah, manfaat, dan menyenangkan. Selain itu, portal dilengkapi modul dan fitur menarik. Guru dan murid dapat tukar-menukar data baik berupa doc, xls, ppt, jpg, mp3, mpg, dan bahkan dimungkinkan untuk catting dan dimasa depan akan dikembangkan fitur video conference.
Lebih menarik lagi, Guru juga dapat mengadakan kuis dan peserta mata pelajaran dapat membuat forum komunitas antar sesama guru dan sesama murid melalui diskusi online. “Untuk dapat menjadi guru dan murid dalam komunitas ini cukup mudah, yaitu cukup melakukan registrasi yang tidak dikenai biaya apapun alias gratis. Semua ini merupakan bentuk sumbangsih PSP UGM pada masyarakat,†katanya.
Suradal (46), guru PKn asal SMKN 1 Bantul mengakui bahwa pembelajaran PKn saat ini kurang diminati oleh kebanyakan siswa. Menurutnya, selain metode pembelajaran yang masih konvensional, para siswa juga lebih banyak terkonsentrasi pada mata pelajaran Ujian Nasional seperti bahasa inggris, bahasa indonesia dan matematika. “Mata pelajaran PKn tidak ikut UN, mereka lebih tertarik belajar pelajaran yang ikut UN,†katanya.
Hal senada juga disampaikan Yulianto (30). Guru SMA Budi Mulia ini mengakui bahwa materi PKn kurang menarik lagi bagi para siswa. Padahal PKn mengajarkan tentang keribadian, jiwa nasionalisme dan kebangsaan bagi generasi muda. “Saya harap pemanfaatan IT ini mendorong para guru untuk menarik siswa belajar PKn,†harapnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)