YOGYAKARTA-Sekitar 50 mahasiswa Fakutas Kedokteran dari 12 perguruan tinggi di Indonesia, selama tiga hari dari tanggal 15-17 April 2011 mengikuti acara National Peer Education Workshop (NPEW) 2011 bertempat di Fakultas Kedokteran (FK) UGM. Acara ini diselenggarakan oleh SCORA CIMSA (Standing Committee on Reproductive Health Including AIDS-Center for Indonesian Medical Students Activities) yang selama ini dikenal sebagai organisasi mahasiswa kedokteran yang bergerak di bidang kesehatan reproduksi dan HIV/AIDS.
Menurut Ketua Panitia NPEW 2011, Wirawan Prabowo 12 perguruan tinggi tersebut diantaranya UGM,UMY, UNS, Unair, UMS, Unibraw, Universitas Jember, Unpad, Universitas Riau, Universitas Sultan Agung, dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.
“Peserta NPEW ini adalah mahasiswa kedokteran anggota atau observer SCORA CIMSA angkatan 2008-2010 dan minimal telah ikut proyek SCORA sebanyak satu kali,â€papar Wirawan, di FK UGM, Sabtu (16/4).
Ia menambahkan latar belakang diadakannya acara tersebut adalah mengingat pentingnya pendidikan kesehatan reproduksi dan pencegahan HIV/AIDS bagi kaum remaja. Dalam pandangannya hambatan utama dalam pendidikan seksual di Indonesia antara lain seks masih dianggap tabu. Hal ini menyulitkan remaja untuk mendapatkan informasi tentang seks dan berbagai hal yang berkenaan dengan itu, terutama dari orang yang lebih tua.
“Maka kita bisa lihat banyak dari mereka yang mencoba-coba demi mendapatkan informasi tersebut,â€imbuh mahasiswa FK UGM ini.
Sementara itu Seksi Humas, Publikasi, dan Perijinan NPEW 2011, Infithar menjelaskan bahwa pendidikan teman sebaya (peer education) adalah pendidikan yang berlangsung antara pendidik dan terdidik yang berada di rentang umur yang sama, tidak berbeda jauh dan terkadang memiliki kesamaan latar belakang. Pendidikan dari teman sebaya ini menurutnya sangat efektif karena menggunakan bahasa dan pesan yang sama, sehingga lebih berguna dan relevan terhadap kehidupan sehari-hari.
“Keuntungan lain dari peer education adalah dapat diperoleh dengan biaya yang murah tapi tetap berkualitas,â€kata Infithar.
Dengan slogan Transforming Youthy Society, beberapa rangkaian NPEW itu antara lain pelatihan para pendidik sebaya dilanjutkan dengan penyuluhan ke masyarakat kunci, yaitu kelompok yang memiliki resiko tinggi seperti pengguna jarum suntik, wanita penjaja seks, dsb.
Selain materi HIV/AIDS, para peserta juga mendapatkan materi mengenai NAPZA, kesehatan reproduksi, serta seks dan gender (Humas UGM/Satria AN)