YOGYAKARTA – Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada kembali meluluskan 32 lulusan Ners baru, Selasa (19/4) di ruang auditorium Fakultas Kedokteran UGM. Terdiri 7 pria dan 25 wanita. Dengan demikian, jumlah Ners yang telah luluskan PSIK UGM mencapai 1145 orang.
Dalam pelantikan ini, predikat lulusan Ners dengan IPK gabungan tertingi diraih oleh Arvina Silalahi dengan IPK 3,80, Frengki Rixen dengan IPK 3,43 dan Ratih Setya Palupi dengan IPK 3,39. Sementara untuk IPK tertinggi tingkat profesi, diraih Fransisika Oktavia dengan IPK 3,84. Sedangkan lulusan termuda diraih oleh Endang Lusiawati dengan usia 23 tahun 10 bulan.
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UGM Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D., mengatakan, tidak gampang masuk Program Studi Ilmu Keperawatan (PSIK) FK-UGM. Tahun lalu yang melamar Program pendidikan dokter dan Ilmu Keperawatan mencapai 22.000 orang, sedangkan yang diterima hanya 700 orang. Menurut Ghufron, Itu artinya yang bisa masuk dan diterima di PSIK FK-UGM merupakan orang-orang pilihan.
“Mengingat persaingan yang begitu ketat pada saat masuk maka ketika lulus dituntut untuk menjaga nama baik almamater, menerapkan ilmu yang diperoleh dalam mengikuti studi secara professional, mengikutl perkembangan keilmuwannya,†ujar Prof Ali Ghufron Mukti seusai melantik ners baru.
Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) DIY, Kirmantoro, S.K.M., M.Kes., mengakui profesi ners masih sedikit di Indonesia, sementara permintaan tenaga ners sangat besar dari luar negeri, terutama Jepang dan Timur Tengah. Kirmantoro menyebutkan, di DIY sendiri dari 5000-an tenaga perawat hanya 7 persen dari jumlah itu lulusan Ners. “Seluruh perawat di DIY itu ada ribuan, tapi belum sampai 7 persen yang lulusan ners,†katanya
Semua perawat baik lulusan D3 dan Ners diharuskan mengikuti uji kompetensi yang dilaksanakan PPNI DIY. Hal itu dilakukan agar perawat memiliki pengetahuan dan kompetensi dalam memberikan pelayanan kesehatan. “Tiap tahun di DIY meluluskan 700 perawat. Semuanya diharuskan mengikuti ujian kompetensi,†katanya.
Kirmantoro menginformasikan, untuk lulusan Ners dari PSIK FK UGM memiliki tingkat kompetensi yang baik dibandingkan dari lulusan Ners perguruan tinggi lain. “Jika Stikes lain tingkat kelulusannya dibawah 60 persen, khusus lulusan Ners UGM lulus seratus persen,†paparnya.
Tampak hadir dalam pelantikan Ners kali ini, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DIY yang diwakili Drs Elvy Effendi, Apt, M.Kes, Direktur Rumah Sakit Umum Margono Soekardjo Kabupaten Banyumas, dr. Gempol Suwandono, MM. (Humas UGM/Gusti Grehenson)