• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Guyub
  • Kabar UGM
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Saatnya Rakyat Lebih Kritis Dalam Memilih Pemimpin

Saatnya Rakyat Lebih Kritis Dalam Memilih Pemimpin

  • 09 Juni 2008, 09:14 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 4639
  • PDF Version

Yogya, KU

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X menyarankan agar masyarakat lebih kritis dalam memilih calon pemimpin agar tidak lagi kecewakan di kemudian hari. Menurut Sultan, selama ini bangsa Indonesia tidak pernah memilih seorang pemimpin, sebaliknya hanya memilih seorang manajer.

“Kita tidak pernah memilih seorang pemimpin, tapi yang dipilih hanya seorang manajer. Jangan berharap jika ada perubahan,” ungkap Sultan, usai memberi pidato kunci Seminar Nasional ‘Otonomi Daerah dalam Kerangka NKRI, Merajut Kembali Semangat Kebangsaan’, Sabtu (7/6) di Balai Senat UGM.

Lebih lanjut dikatakan oleh Sultan, perubahan terhadap kondisi bangsa hanya bisa dilakukan seorang pemimpin sebab seorang pemimpin yang sesungguhnya akan selalu berkeinginan membuat sejarah baru bagi bangsanya.

“Yang bisa melakukan perubahan adalah seorang leader (pemimpin), karena seorang leader ingin membuat sejarah untuk bangsanya, bukan untuk setiap hari muncul didalam berita, surat kabar maupun televisi, kalo itu yang terjadi maka itu tidak ubahnya layaknya seorang selebriti,” jelasnya.

Selain itu, kata Sultan, ciri seorang pemimpin adalah mempunyai komitmen dan selalu mengabdi untuk rakyat didasarkan oleh kewajiban yang harus dilaksanakan atas amanah yang telah diberikan dan melaksanakan janji-janji yang pernah disebutkan.

Sultan juga sempat mengkritisi proses pemilihan calon pemimpin yang terjadi dalam pilkada maupun pilpres yang menurutnya lebih didasari atas keinginan memperebutkan kekuasaan namun bukan menjadikan kekuasaan sebagai suatu amanah.

“Kekuasaan itu jangan diperebutkan tapi kekuasaan itu adalah amanah yang diberi kepada seseorang dengan keiklasan dan kejujuran dari yang memberi amanah itu. Jika kekuasaan itu diperebutkan, maka tidak heran banyak pemimpin yang lupa kepada rakyatnya,” jelasnya.

Semestinya kata Sultan proses pemilihan seorang pemimpin didasarakan pendekatan spiritual dan budaya sehingga mamapu menghasilkan seorang pemimpin yang mempunyai komitmen, dan pengabdian untuk rakyat.

Keinginan memilih calon pemimpin menurut Sultan sepenuhnya tetap kembali kepada masyarakat, menyadari atau tidak atas kekeliurannya dalam memilih calon pemimpin sebelumnya atau lebih kritis dan tidaknya dalam memilih calon pemimpinnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI KERJASAMA UGM – MENKO KESRA

    Friday,23 September 2005 - 9:28
  • Calon Pemimpin harus Bermoral

    Monday,17 September 2007 - 8:00
  • Pemilih Muda Dituntut Cerdas Memilih Calon Pemimpin

    Tuesday,25 February 2014 - 16:09
  • Rakyat Dihimbau Tidak Memilih Politisi yang Pernah Tersangkut Kasus Korupsi

    Wednesday,10 December 2008 - 18:31
  • Demokrasi Tidak Identik dengan Pemilihan

    Thursday,05 January 2012 - 12:03

Rilis Berita

  • UGM Dukung Mitigasi Perubahan Iklim Lewat Kegiatan Tridarma 27 June 2022
    UGM menyatakan komitmennya dalam upaya mendukung mitigasi perubahan iklim akibat pemanasan global
    Ika
  • Peneliti UGM Beri Masukan Terkait Pengelolaan Cukai Tembakau ke BAKN DPR 27 June 2022
    Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (B
    Gloria
  • Epidemiolog UGM: Lonjakan Kasus Covid-19 Akibat Klaster Libur Lebaran dan Varian Omicron Baru 27 June 2022
    Belakangan ini jumlah kasus harian Covid-19 lebih dari 2,000 kasus. Total jumlah kasus aktif hing
    Gusti
  • Dosen UGM Hadiri Pertemuan Pakta Pelarangan Senjata Nuklir di Wina Austria 27 June 2022
    Dosen Departemen Hubungan Internasional, Fisipol UGM, Drs. Muhadi Sugiono, M.A., menghadiri 
    Gusti
  • Guru Besar UGM Jawab Dilema Digitalisasi di Indonesia 27 June 2022
    Menurut Anda, apakah kehidupan masyarakat Indonesia sudah terdigitalisasi? Lalu, apakah menurut A
    Satria

Info

  • Streaming Studium Generale MKWU Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada
    05 November 2019
  • Streaming Wisuda Diploma dan Sarjana UGM Periode Agustus 2019
    21 August 2019
  • Video Streaming Penutupan PPSMB 2019 Universitas Gadjah Mada
    09 August 2019
  • Streaming Sosialisasi Penelitian Desentralisasi, Kompetitif Nasional, dan Penugasan Tahun 2020
    01 August 2019
  • Streaming wisuda Pascasarjana UGM Periode Juli 2019
    24 July 2019

Agenda

  • 21Jul The International Conference on Sustainable Environment, Agriculture, and Tourism (ICOSEAT)...
  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual