Remaja merupakan segmen yang masih luput dalam pemilu di Amerika Serikat. Hampir 25% dari pemilih di Amerika Serikat yang sudah memiliki hak pilih merupakan remaja berusia antara 18-30, namun pemilih remaja tersebut belum didefinisikan dengan baik.
Hal tersebut disampaikan oleh Caterina Dutto Fox, University of Virginia, Rabu (20/4) dalam diskusi bertajuk “American Youth Creating Their Dreams: In Politics, Society, and Education†di Perpustakaan UGM Unit I . Dalam kegiatan yang digelar oleh American Corner UGM Caterina mengungkapkan tentang kehidupan remaja Amerika baik dari segi partisipasi politik, pendidikan, dan hidup bermasyarakat.
“Partai-partai di Amerika kurang merengkuh remaja untuk berafiliasi dalam partai dan mendorong mereka untuk menyumbangkan suara dalam pemilu,†kata Caterina.
Menurut Caterina, tidak banyak remaja di Amerika Serikat yang berpartisipasi dalam politik maupun menyuarakan aspirasinya dalam pemilu. “Banyak remaja yang belum menjalankan haknya untuk ambil bagian dalam dunia politik dan pemerintahan. Namun demikian remaja dengan tingkat pendidikan yang lebih menunjukkan suara yang lebih tinggi dalam pemilu,†ungkapnya
Lebih lanjut dikatakan Caterina para remaja di Amerika Serikat dapat berpartisipasi dalam dunia politk tak hanya melalui pemerintahan tetapi juga melalui organisasi di luar pemerintah. Remaja di Amerika bisa berperan secara aktif dalam politik baik dengan bekerja di pemerintahan, menjadi voluntir dalam kegiatan kampanye maupun mengkespresikan pandangan politik mereka secara bebas melalui media baru seperti twitter, facebook , youtube, dan viral videos.
Dikatakan Caterina kebanyakan remaja di Amerika banyak yang memakai media baru untuk memperoleh informasi tentang situasi/isu yang sedang berkembang. “Mereka menggunakan media seperti facebook dan twitter untuk mengetahui berbagai informasi terhangat tentang perpolitikan,†paparnya.
Sementara Tyler Fox, yang juga berasal dari University of Virginia membahas tentang pendidikan bagi Remaja di Amerika Serikat. Dikatakan Tyler, semua remaja di Amerika memiliki akses untuk memperoleh pendidikan. Namun tidak semua remaja memperoleh akses yang sama untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas. (Humas UGM/Ika)