• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Sri Sultan HB X: Kekerasan Muncul akibat Etika dan Moral sudah Dilupakan

Sri Sultan HB X: Kekerasan Muncul akibat Etika dan Moral sudah Dilupakan

  • 10 Juni 2008, 15:57 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3204
  • PDF Version

Maraknya kasus kekerasan yang kerap muncul akhir-akhir ini disebabkan hilangnya kesadaran warga masyarakat untuk menghargai dan menghormati perbedaan. Sebaliknya kesadaran dalam mengedepankan etika dan moral semakin ditinggalkan dengan dijadikan materi sebagai tolak ukur.

“Kesadaran untuk menghargai dan menghormati orang lain memang merupakan sesuatu yang paling berat karena meminta kesadaran anak bangsa untuk manghormati dan menghargai orang lain, merupakan pengorbanan yang cukup berap bagi anak bangsa sekarang ini,” kata Sultan dalam memberikan orasi dalam Forum Rakyat Jogjakarta Anti Kekerasan, Senin (9/6) di Pelataran Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan (PSPK) UGM.

Hilangnya kesadaran menghargai perbedaan ini tandas Sultan disebabkan selama beberapa dekade penguasa masih mengedepankan ekonomi sebagai panglima, sebaliknya etika dan moral semakin ditinggalkan.

“Fakta yang terjadi saat ini, orang akan dihargai ketika memiliki uang yang banyak, sehingga tolak ukurnya hanya uang, oarang semakin dihargai ketika dia banyak uang atau banyak menyumbang, tidak lagi berdasarkan pribadi dan kesederhanaannya, ” jelasnya.

Menurut Sultan, kekerasan yang kerap muncul justru terjadi setelah reformasi. Meskipun demikian, Sultan menolak jika reformasi dinilai telah gagal melakukan perubahan dan perbaikan, namun dirinya menilai reformasi telah diselewengkan oleh orang-orang tertentu untuk kepentingan kekuasaan dan kelompoknya.

“Selama ini kita merasa selama 62 tahun rasa kebangsaan sudah dikatakan final, namun fakta menunjukkan rasa keakuan dan kekamian semakin mengental di tengah masyarakat,” katanya.

Menurut Sultan, sudah saatnya pembangunan di masa depan dilakukan dengan melakukan pendekatan budaya dalam rangka membangun kepercayaan (trust) antar masyarakat, masyarakat dengan pemerintah daerah, masyarakat dengan pemerintah pusat serta pemerintah daerah dengan pemerintah pusat. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Penyelenggara Negara Cenderung Abaikan Moral dan Etika Politik

    Thursday,16 May 2013 - 13:17
  • Menggali Ajaran Moral Sosrokartono

    Thursday,21 July 2016 - 8:16
  • Teliti Pelanggaran Moral dalam UU Hak Cipta, Deputi Seswapres Raih Doktor

    Wednesday,05 May 2010 - 8:19
  • Pengambil Kebijakan Diimbau Meneguhkan Kembali Etika Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

    Wednesday,08 October 2014 - 14:52
  • Kekerasan Pada Guru Menunjukkan Lemahnya Pendidikan Perilaku

    Wednesday,31 August 2016 - 23:07

Rilis Berita

  • Mahasiswa UGM Raih Beasiswa Bayer Foundation - Germany 12 August 2022
    Bayer Foundation merupakan organisasi asal Jerman yang memberikan beasiswa bagi peneliti-peneliti
    Satria
  • Mahasiswa KKN UGM Gelar Vaksinasi PMK di Gunungkidul 12 August 2022
    Beberapa bulan terakhir ini wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) marak menyerang ternak di In
    Gusti
  • Departemen Sosek Faperta UGM Gelar Seminar Nasional dan Deklarasi Penguatan Fungsi Penyuluhan Pertanian 11 August 2022
    Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), menggelar
    Agung
  • Prof Irianiwati Widodo Dikukuhkan Sebagai Guru Besar 11 August 2022
    Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Ga
    Gusti
  • Pendaftaran KIP-Kuliah Dibuka Bagi 1.850 Mahasiswa UGM 11 August 2022
    Direktorat Kemahasiswaan UGM membuka pendaftaran KIP Kuliah 2022 bagi 1.850 mahas
    Gloria

Agenda

  • 07Sep The 8th International Conference on Science and Technology (ICST 2022)...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2022 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual