• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • 91 Persen Pengungsi Korban Erupsi Merapi Memilih Tidak Direlokasi

91 Persen Pengungsi Korban Erupsi Merapi Memilih Tidak Direlokasi

  • 25 April 2011, 14:24 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 3822
91 Persen Pengungsi Korban Erupsi Merapi Memilih Tidak Direlokasi

YOGYAKARTA - Kepala Pusat Studi Bencana Alam (PSBA), Prof. Dr. Junun Sartohadi, mengkritisi rencana relokasi korban erupsi Merapi yang dilakukan pemerintah. Ia menilai rencana itu tidak berdasarkan peta kawasan bencana, tetapi hanya atas dasar bahaya atau tidaknya area pemukiman. Menurutnya, penentuan relokasi Merapi diperlukan kajian bersama antara pemerintah daerah sebagai penentu kebijakan dengan instansi terkait, seperti BNPB, PVMBG-BPPTK, dan institusi akademik.

Pasalnya, berdasarkan hasil survei tim PSBA, sekitar 91 persen pengungsi memilih kembali tinggal di sekitar lereng Merapi. “Hanya 9 persen yang memiliki kemungkinan untuk relokasi,” kata Junun dalam Seminar Nasional Recovery Berwawasan Lingkungan Pascabencana Alam, yang diselenggarakan oleh Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil (KMTS) UGM, Sabtu (23/4), di Sekolah Pascasarjana.

Junun berpendapat bahwa hubungan emosional antara masyarakat Merapi dengan lingkungan tempat tinggalnya cukup tinggi. Hal itu tampak dari sebagian besar anggota masyarakat yang mengaku tidak ingin pindah ke luar daerah dan cenderung ingin membangun kembali lokasi permukiman lama yang telah rusak karena bencana.

Junun menyebutkan terdapat 2.682 keluarga yang menjadi korban erupsi dan 46 keluarga korban lahar merapi. Mereka berasal dari 49 dusun di dua kecamatan. Oleh karena itu, Junun mengusulkan daerah relokasi tidak terlalu jauh dari tempat asal masyarakat agar mereka tidak terlepas dari budaya asal. Kemudian, dibuat desain yang memenuhi kelayakan, luas minimal 36 meter persegi dengan luas tanah 150 meter persegi dan model bangunan sesuai dengan selera masyarakat. “Bisa jadi lokasi huntara menjadi lokasi relokasi,” tambahnya.

Penentuan lokasi relokasi bagi para korban tersebut harus berdasarkan tiga kriteria, yakni daerah bahaya tidak boleh dihuni kembali, daerah bisa dihuni kembali, dan daerah aman. Junun menambahkan keberhasilan atau kegagalan program pemulihan pascabencana bergantung pada kapasitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat korban bencana, termasuk dalam kebutuhan budaya. Oleh karena itu, kepemilikan lahan merupakan isu penting untuk ditelaah. “Partisipasi masyarakat merupakan salah satu kunci keberhasilan relokasi dengan memperhatikan faktor perbedaan perilaku, kehidupan sosial, ekonomi, dan kebudayaan juga harus diperhatikan,” pungkasnya.

Sementara itu, Staf Ahli Menteri PU Bidang Keterpaduan Pembangunan, Ir.Ismanto, M.Sc. mengatakan Kementerian PU akan membangun kembali 39 jembatan yang rusak di empat kabupaten di Provinsi DIY dan Jawa Tengah, terdiri atas 13 jembatan di Kabupaten Sleman, 11 di Magelang, 12 di Boyolali, dan 3 jembatan di Klaten. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Sudibyakto: Warga di Zona KRB III Sinabung Harus Direlokasi

    Wednesday,29 January 2014 - 9:46
  • BNPB Antisipasi Siklus Empat Tahun Erupsi Merapi

    Thursday,13 June 2013 - 15:47
  • Posyanis-KMTS UGM Layani Pengungsi di Blabak, Magelang

    Monday,15 November 2010 - 15:43
  • UGM Liburkan Kegiatan Akademik sampai dengan 13 November 2010

    Friday,05 November 2010 - 13:48
  • Jepang Bantu 9.400 Masker Pengungsi Korban Merapi

    Monday,29 November 2010 - 10:56

Rilis Berita

  • Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada Jalin Kerja Sama 31 March 2023
    Universitas Kristen Petra dan Universitas Gadjah Mada mempererat kerja sama. Keduanya sepakat bek
    Agung
  • Mahasiswa FEB UGM Juarai Kompetisi Bisnis Asia Pasifik 2023 31 March 2023
    Tim Gama Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM berhasil menyabet gelar juara pertama dalam
    Ika
  • FTP UGM Luncurkan 3 Buku Ragam Kudapan Nusantara 31 March 2023
    Ragam kuliner Indonesia yang terdiri atas minuman, makanan utama, lauk-pauk, penyerta dan pelengk
    Agung
  • UGM dan BPJS Ketenagakerjaan Jalin Kerja Sama Peningkatan Kompetensi SDM 31 March 2023
    Universitas Gadjah Mada dan BPJS Ketenagakerjaan melaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sa
    Gusti
  • Penerimaan Mahasiswa Baru UGM Jalur Prestasi Dibuka Hingga 12 April 31 March 2023
    Pendaftaran penerimaan mahasiswa baru UGM jalur Penelusuran Bibit Unggul (PBU) at
    Gloria

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual