YOGYAKARTA- UGM dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hari ini, Senin (25/4), menandatangani nota kesepahaman bersama tentang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di bidang kepemudaan dan keolahragaan. Penandatanganan naskah kerja sama dilakukan oleh Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D., dan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Prof.Dr. Djoko Pekik Irianto, M.Kes., mewakili Menpora Dr. Andi A.Mallarangeng, bertempat di Ruang Multimedia UGM.
Dalam paparannya, Djoko Pekik Irianto mengatakan kerja sama kedua pihak merupakan salah satu bentuk pengembangan program Tridharma Perguruan Tinggi untuk membangun dan meningkatkan karakter bangsa. Perguruan tinggi, menurut Djoko Pekik, selama ini dinilai sebagai tempat untuk mencarikan solusi persoalan bangsa, termasuk di antaranya tentang pemuda dan olahraga. “MoU ini merupakan salah satu bentuk nyata pengembangan Tridharma Perguruan Tinggi. PT diharapkan bisa ikut berperan membantu mencarikan solusi persoalan pemuda dan olahraga ini,†kata Djoko.
Djoko mengakui peran pemuda saat ini terus mendapatkan sorotan, bukan hanya di bidang olahraga saja. Banyak faktor positif dan negatif yang mewarnainya. Ia mencontohkan kasus ‘bondo nekat’ (bonek) hingga bom Cirebon yang melibatkan pemuda di dalamnya. “Baik yang positif maupun negatif, ternyata melibatkan pemuda di dalamnya,†ujar Djoko.
Dalam pandangan Djoko, setidaknya ada tiga pihak yang cukup berkompeten untuk mengembangkan peran pemuda dan olahraga di Indonesia. Tiga pihak yang dimaksud ialah sekolah, KONI, dan perguruan tinggi. Djoko menjelaskan peningkatan prestasi olahraga Indonesia sudah cukup baik. Namun, tetap saja masih dijumpai beberapa kendala, di antaranya SDM yang rendah, kurangnya motivasi berprestasi olahragawan, pemanfaatan IPTEK, dan persoalan profesionalisme manajemen kepengurusan. “Kualitas SDM yang kurang tersebut baik dari sisi pemain, pelatih, hingga pengurus. Di samping itu, profesionalisme manajemen kepengurusan, seperti di KONI dan lain-lain terus kita genjot,†terang Djoko.
Prestasi Indonesia di bidang olahraga, baik di tingkat regional maupun dunia, sejauh ini masih cukup baik. Ia mencontohkan Indonesia sempat berada di posisi ketiga pada SEA GAMES, posisi kelima belas di ASIAN GAMES, dan peringkat empat puluh dua di dunia. “Tentu prestasi tahun lalu ini terus kita upayakan meningkat, termasuk pada SEA GAMES di Palembang mendatang,†imbuh Djoko.
Sementara itu, Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng, Ph.D., dalam sambutannya menyambut baik kerja sama dengan Kemenpora ini. UGM sebagai tempat pengembangan dan penerapan ilmu siap untuk membantu pemerintah untuk meningkatkan dan mengembangkan prestasi dan peran olahraga Indonesia. Rektor mencontohkan Fakultas Isipol yang telah mulai merintis studi tentang kepemudaan yang diharapkan dapat memotret kebutuhan pemuda dan solusi permasalahan yang dihadapi. “Melalui kerja sama ini tentu nanti kita akan cocokkan persoalan yang ada dengan Kemenpora, untuk kemudian dicarikan solusi,†tutur Sudjarwadi.
Menurut Rektor, untuk dapat mencapai sebuah prestasi olahraga di kancah nasional dan dunia dibutuhkan waktu yang tidak pendek. Sikap mental yang besar, menurut Sudjarwadi, sangat berpengaruh terhadap prestasi yang dicapai. “Saya terinspirasi dengan sikap mental pebulutangkis Rudi Hartono yang pernah juara dunia sebanyak delapan kali. Sikap mental yang bagus ketika bermain sehingga mengantarkannya sebagai juara,†pungkasnya. (Humas UGM/Satria AN)