Tujuh mahasiswa prodi Bahasa Korea Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM berkesempatan mengunjungi Korea secara gratis. Ketujuh mahasiswa prodi Bahasa Korea, yaitu Vini Desyana Rahmawati, Dwi Hestiningsih, Nawasari, Yutsa Zukhrufil Ula, Ulvia Zahro, Santi Agustina dan Andika Febiyanta patut berbangga karena berhasil untuk mengunjungi Korea liburan semester ini.
Ketua Prodi Bahasa Korea FIB UGM Suray Agung Nugroho kepada wartawan mengakui Program Bahasa Korea FIB UGM sangat beruntung dengan adanya kerjasama (MOU) antara UGM dengan beberapa universitas maupun lembaga di Korea. Dua mahasiswa, yakni Vini dan Dwi disebut Suray, merupakan penerima bea siswa dari National Institute for International Education Development (NIIED) untuk menempuh pendidikan strata 1 Korea selama lima tahun mulai tahun 2008-2013.
“Mereka berdua adalah penerima beasiswa gelombang kedua dari NIIED. Rencananya, dua mahasiswa ini setelah satu tahun belajar bahasa di Korea, lalu akan diberi kesempatan untuk memilih satu di antara beberapa universitas terbaik yang mereka inginkan untuk menempuh sudinyaa. Dengan adanya bea siswa ini diharapkan mereka nantinya dapat memperkuat jajaran sumber daya manusia di bidang ke-Korea-an, sekembalinya mereka ke tanah air,†kata Suray, Jumat (13/6) di Kampus UGM.
Sementara Nawasari, akan berada di Korea dalam rangka mengikuti East Asian University Student Fellowship Program, pada 9-19 Juni 2008. Kegiatan ini adalah kegiatan tahunan yang terselenggara atara kerjasama kedutaan besar republik Korea, NIIED dan KOICA. Nawasari adalah salah satu dari empat wakil indonesia yang mengkuti kegiatan tersebut.
Yutsa dan Ulvia berada di Korea untuk mengikuti Youth Camp for Asia’s Future pada 29 Juli hingga 18 Agustus 2008. Mereka berdua merupakan wakil dari UGM untuk mengikuti kegiatan yang diadakan Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Luar Negeri Korea.
“Dalam kesempatan tersebut, mereka akan mengunjungi markas besar Samsung, LG, Hyundai serta berkesempatan keliling Korea dalam tur bersama mahasiswa dari berbagai negara lainnya,†katanya.
Adapun Santi Agustina, kata Suray, berkesempatan belajar bahasa Korea di salah satu universitas terbaik Korea, Kyung Hee University dalam program Korean Program for South Asians (KOSA).
“Santi merupakan peserta pertama dari UGM sejak KOSA dicanangkan tahun lalu,†katanya.
Yang terakhir Andika, akan mengikuti program Global Hanma di Kyungmam University di pertengahan bulan Agustus 2008. Dijelaskan Suray, program ini merupakan program tahunan yang selalu diikuti wakil dari jurusan bahasa Korea karena program ini memang ditujukan untuk memberi kesempatan mahasiswa yang telah mempelajari Korea untuk dapat melihat secara langsung negara yang mereka pelajari selama ini.
Menurut Suray, tidak mudah bagi tujuh orang mahasiswa FIB UGM ini untuk mendapatkan kesempatan ini. Selain diharuskan memiliki kemampuan akademik yang baik, mereka juga diharuskan memiliki pengetahuan yang luas tentang Indonesia dengan salah satunya harus menguasasi salah satu seni dan budaya Indonesia baik tari, seni maupun keterampilan yang lain.
“Ini syarat mutlak untuk dapat menjadi duta universitas dan duta bangsa dalam pertukaran pelajar,†kata Suray. (Humas UGM/Gusti Grehenson)