YOGYAKARTA – Mantan Bupati Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Drs. Marwan, M.S. (65), menghibahkan dua spesimen koleksi pribadi berupa harimau sumatera dan kepala tanduk rusa untuk disimpan di Museum Biologi UGM. Barang koleksi awetan hewan yang disimpan selama 21 tahun ini diterima langsung oleh Dekan Fakultas Biologi UGM, Dr. Retno Peni Sancayaningsih, M.Sc., Jumat (29/4). Penyerahan disaksikan oleh Kepala Museum Biologi UGM, Ludmilla Fitri Untari S.Si., M.Si., dan Ketua Umum Badan Musyawarah Museum (Barahmus) DIY, KRT Thomas Haryonagoro.
Marwan merasa terharu usai melakukan serah terima. Ia sempat terdiam saat akan menyampaikan pidato sambutannya. Dikisahkannya bahwa koleksi dua spesimen harimau sumatera dan kepala tanduk rusa itu diterimanya dari rekannya saat menjabat sebagai bupati masa bakti 1989-1993. “Usai menjadi bupati, saya membawa koleksi ini ke Yogyakarta tahun 1994,†kata pria kelahiran Aceh ini.
Ide Marwan untuk menyerahkan barang koleksi pribadinya tersebut berawal saat ia sering melintas di Jalan Sultan Agung dan menyaksikan Museum Biologi yang selalu ramai dipadati pengunjung, terutama anak TK dan para siswa. Suatu ketika, Marwan pun mencoba masuk dan melihat koleksi yang ada di museum. Setelah mengetahui museum ini banyak menyimpan koleksi spesimen hewan, Marwan pun berpikir untuk menghibahkan koleksinya. “Pikir saya saat itu, daripada barang koleksi ini disimpan di rumah, mending disimpan di sini. Kan bisa dilihat oleh orang banyak. Saya sempat diskusikan ide ini dengan istri dan anak-anak di rumah. Mereka pun setuju,†kenang mantan Komandan Kodim di Musirawas, Sumatera Selatan ini.
Marwan menuturkan saat ia masih bertugas di sekitar Taman Nasional Gunung Leuser, banyak terjadi konflik antara masyarakat dengan hewan liar, seperti harimau dan gajah, terutama di daerah yang menjadi lokasi transmigrasi Provinsi Bengkulu. “Banyak yang bilang harimau itu suka berada di gunung, sebenarnya justru suka tinggal di lembah. Di mana ada manusia, maka di sana juga ada harimau,†katanya.
Namun, kondisi jumlah harimau sumatera yang makin sedikit menjadi keprihatinan bagi Marwan. Dengan koleksi yang ia serahkan tersebut diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi para siswa yang berkunjung ke Museum Biologi Universitas Gadjah Mada. “Bukan tidak mungkin, suatu hari nanti harimau ini sudah tidak ada lagi, tinggal anak-anak kita bercerita bahwa dulu ada harimau sumatera. Maka, pemeliharaan lingkungan sangat penting saat ini,†ujarnya.
Dekan Fakultas Biologi, Dr. Retno Peni Sancayaningsih, menyampaikan apresiasi atas pemberian hibah koleksi pribadi Marwan. “Selaku Dekan, saya sangat senang hati. Kami akan rawat dengan baik. Koleksi ini bisa bermanfaat bagi generasi mendatang,†katanya. Retno menginformasikan Fakultas Biologi berencana akan memberikan penghargaan kepada Marwan yang telah ikut serta menambah koleksi Museum Biologi UGM.
Kepala Museum Biologi UGM, Ludmilla Fitri Untari, mengatakan Museum Biologi UGM yang resmi dibuka pada 1969 ini telah memiliki koleksi lebih dari 4.000 spesimen, meliputi koleksi awetan hewan dan tumbuhan. “Koleksi baru ini makin menambah jumlah koleksi Museum Biologi. Semoga ini makin menambah pengetahuan bagi pengunjung,†pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)