YOGYAKARTA-Masyarakat internasional saat ini dihadapkan pada suatu permasalahan yang besar untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk, memenuhi kebutuhan energi yang ketersediannya semakin menipis serta kemunduran kualitas lingkungan akibat tekanan eksploitasi dan efek pemanasan global. Secara nasional kedaulatan merupakan isu yang menarik perhatian baik di kalangan akademisi, pengusaha, birokrasi maupun masyarakat luas.
Konsep kedaulatan pangan terfokus pada cara mengupayakan pangan yang ditentukan oleh sebuah komunitas secara mandiri, berkedaulatan, dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu gerakan massive secara kolektif dan berkesinambungan yang melibatkan masyarakat secara luas, petani, peneliti, akademisi, pengusaha, politisi dan birokrasi.
Hal inilah yang juga mendapat perhatian dari Fakultas Pertanian UGM pada Dies Natalis ke-65 yang merupakan Lustrum ke XIII. Menurut Ketua Panitia Lustrum XIII Fakultas Pertanian, Prof.Dr.Ir.Triwidodo Arwiyanto, M.Sc, tema yang diangkat untuk acara ini adalah Pembangunan Pertanian Menuju Kedaulatan Pangan Untuk Kesejahteraan Masyarakat dan Petani. Mengawali rangkaian acara Dies, hari ini, Jumat (6/5) pembukaannya dilakukan pelepasan balon dan penyerahan bantuan benih lele serta bibit kakao kepada petani.
“ Induk lele yang diberikan jumlahnya sekitar 10 kg dan 2000 batang pohon kakao. Induk lele diberikan kepada petani ikan dari Jetis Bantul dan Karangmojo Gunungkidul, serta bibit kakao kepada petani di Patuk, Gunungkidul,â€kata Triwidodo.
Rangkaian Dies lainnya, kata Triwidodo, antara lain lomba karya tulis tingkat SMA, lomba olah raga, workshop Pengembangan Pendidikan Tinggi Pertanian, family gathering, ekspo, penerbitan buku referensi pembangunan pertanian, peletakkan batu pertama pembangunan gedung Pascasarjana, serta penerbitan buku sejarah Fakultas Pertanian UGM.
Di tempat sama, Dekan Fakultas Pertanian, Prof. Ir. Triwibowo Yuwono, Ph.D menambahkan momentum lustrum dan dies kali ini memiliki arti dan peran yang sangat strategis karena sejalan dengan perubahan situasi pertanian terkini baik di tingkat nasional maupun global yang berlangsung dengan sangat dinamis. Isu-isu besar dan strategis seperti food security, climate change dan global warming, serta globalisasi perdagangan komoditas pertanian mestinya menjadi perhatian yang sangat serius bagi berbagai kalangan.
“ Isu lain yang penting menyangkut pengembangan pendidikan tinggi pertanian. Sarjana pertanian jangan hanya bisa mencari kerja tapi juga bisa membuka lowongan kerja. Paradigma baru kompetensi SDM Fakultas Pertanian ini yang harus dimunculkan,â€kata Triwibowo (Humas UGM/Satria AN)