• Berita
  • Arsip Berita
  • Simaster
  • Webmail
  • Direktori
  • Kabar UGM
  • Suara Bulaksumur
  •  Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
  • Pendidikan
    • Promosi Doktor
    • Pengukuhan Guru Besar
    • Wisuda
  • Prestasi
  • Penelitian dan Inovasi
    • Penelitian
    • PKM
    • Inovasi Teknologi
  • Seputar Kampus
    • Dies Natalis
    • Kerjasama
    • Kegiatan
    • Pengabdian
    • Kabar Fakultas
    • Kuliah Kerja Nyata
  • Liputan
  • Cek Fakta
  • Beranda
  • Liputan/Berita
  • Kecuali Probolinggo, Serangan Hama Ulat Bulu di 7 Daerah Dalam Batas Ambang Normal

Kecuali Probolinggo, Serangan Hama Ulat Bulu di 7 Daerah Dalam Batas Ambang Normal

  • 06 May 2011, 14:41 WIB
  • Oleh: Gusti
  • 5827
Kecuali Probolinggo, Serangan Hama Ulat Bulu di 7 Daerah Dalam Batas Ambang Normal

YOGYAKARTA – Serangan hama ulat bulu yang melanda delapan beberapa daerah di Indonesia seperti Probolinggo, Kendal, Payakumbuh, Yogyakarta, Banten, Batu, Bali dan Subang tidak sepenuhnya merugikan dampak ekonomi bagi pertanian. Berdasarkan, hasil penelitian tim pertanian UGM, hanya derah Probolinggo yang menjadi daerah yang paling parah terkena dampaknya. Sedangkan di daerah lain masih dalam batas ambang yang normal.

Demikian yang mengemuka dalam Forum Grup Diskusi penanganan wabah hama ulat bulu, Kamis (5/5), di ruang serba guna Kantor Pusat UGM. Diskusi yang diselenggarakan oleh Kebun Pendidikan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4) UGM ini menghadirkan berbagai pakar diantaranya pakar hama ulat bulu Dr. Suputa, pakar hama pertanian Prof. Dr. Ir. Bambang Hendro Sunarminto, SU, pakar Entomologi Hidayat Soesilohadi dan budayawan Prof Dr Sumijati Atmosudiro.

Suputa mengatakan, dari delapan kota yang pernah ia datangi karena terkena hama ulat bulu, hanya Probolinggo yang mengalami wabah serangan yang paling parah. Tercatat ulat bulu menyerang 14 ribu tanaman mangga milik petani. Dalam pengamatannya di Probolinggo, bersama Tim pertanian UGM telah melakukan evaluasi populasi ulat bulu dan musuh alaminya melalaui sosialisasi pemanfaatan tabung PENDAMA sebagai sarana konservasi musuh alami dan melakukan pemasangan UV untuk menangkap ngengat ulat bulu.

Pengamatan lapangan dilanjutkan setelah sosialisasi ke sekolah-sekolah. Pengamatan dilakukan pada pertanaman mangga. Pengamatan meliputi keaadaan fisik tanaman mangga, jumlah populasi ulat bulu per pohon mangga, dan penghitungan tingkat parasitasi baik oleh parasitoid maupun pathogen. “Hasil pengamatan sementara menunjukkan bahwa populasi ulat bulu di Probolinggo sangat rendah, hanya dijumpai 2 hingga 5 ekor ulat bulu instar 1 dan 2 per tanaman dan bahkan beberapa tanaman mangga tidak terdapat ulat bulu sama sekali. Tingkat parasitasi pupa ulat bulu khususnya Arctornis sp. mencapai 85,15 persen.

Dia menambhakn, Peranan kompleks musuh alami (parasitoid dan patogen) di lapangan yang dibantu dengan aplikasi pestisida secara bijaksana yang dilakukan hanya satu kali oleh Dinas Pertanian Jawa Timur menggunakan bahan aktif Deltametrin di beberapa tempat dan Lamda sihalotrin di suatu tempat yang lain telah terbukti mampu menurunkan populasi ulat bulu sampai pada ambang yang tidak merugikan.

“Komplek musuh alami yang berperan dalam penuruanan populasi ulat bulu di Probolinggo adalah pathogen serangga Paecilomyces sp., parasitoid larva-pupa Compsilura concinnata, dan Brachymeria lasus,” katanya.

Menurutnya, wabah ulat bulu di Probolinggo telah teratasi dengan baik dan tidak lagi menjadi masalah yang serius. Kondisi ini diharapkan mendukung untuk fase pembungaan dan pembentukan buah mangga yang sempurna karena buah mangga sangat tergantung pada iklim khususnya musim kemarau dan penghujan yang jelas karena apabila musim bunga telah tiba dan terjadi hujan maka bunga-bunga tersebut akan rontok dan tidak menghasilkan buah.

Untuk mengantisipasi wabah ulat bulu di kemudian hari. Prof. Sumijati menekankan pentingnya masyarakat perlu diberi pengertian bahwa beberapa jenis burung pemakan ulat seperti burung Sri Gunting, sikatan, kutilang, glatik, prenjak dilarang untuk diburu.Termasuk semut ngangrang dan serangga lain pemakan ulat juga dilarang untuk dicari dan diperjualbelikan.

Sementara Kepala KP4 Dr. Agus Cahyono menyampaikan faktor meningkatnya populasi ulat bulu disebabkan adanya perubahan iklim, rantai makanan yang rusak dengan banyak predator yang hilang seperti burung dan semut ngangrang akibat perburuan dan diperjualbelikan. (Humas UGM/Gusti Grehenson)

Berita Terkait

  • Musuh Alami Efektif Tekan Populasi Ulat Bulu di Probolinggo

    Thursday,07 April 2011 - 16:20
  • Insektisida, Pilihan Terakhir Pencegahan Serangan Ulat Bulu

    Thursday,14 April 2011 - 13:58
  • Dr. Enggar: Kendalikan Ulat Jati dengan Keanekaragaman Hayati

    Monday,01 March 2010 - 14:08
  • Raih Doktor Usai Teliti Pembatasan Hak Politik Melalui Parliamentary Threshold

    Monday,30 May 2016 - 16:00
  • Peluang Lebar Budi Daya Ulat Sutera

    Monday,21 October 2019 - 8:49

Rilis Berita

  • Angkat Topik Penelitian terkait Kanker Mata pada Anak, Purjanto Raih Gelar Doktor 26 January 2023
    Disertasi berjudul Ekspresi PD-L1, Taz, Serta Index Proliferasi Ki-67 sebagai Faktor Pr
    Satria
  • Kolaborasi Berbagai Institusi Dukung Revolusi Mental untuk Pembangunan Manusia dan Kebudayaan 26 January 2023
    Universitas Gadjah Mada menandatangani Nota Kesepahaman Kerja Sama Revolusi Menta
    Gloria
  • UGM-Pemprov DIY Akan Sinergikan KKN 25 January 2023
    Universitas Gadjah Mada bersama Pemerintah Provinsi DIY akan melakukan sinergi pelaksanaan Kuliah
    Satria
  • Alumnus Geografi UGM Raih Indonesia Brand Champions 2023 25 January 2023
    Novita Anggraeni, salah satu alumnus Fakultas Geografi UGM, kembali mendapatkan penghargaan berka
    Agung
  • Lebih dari 7 Ribu Mahasiswa UGM Terima Keringanan UKT Sebesar Rp20 Miliar Tiap Tahunnya 25 January 2023
    UGM memiliki komitmen kuat dalam mendukung kelancaran dan keberlanjutan studi mahasiswanya, salah
    Ika

Agenda

  • 02Jul Dies Natalis MM UGM...
Universitas Gadjah Mada
UNIVERSITAS GADJAH MADA
Bulaksumur Yogyakarta 55281
   info@ugm.ac.id
   +62 (274) 6492599
   +62 (274) 565223
   +62 811 2869 988

Kerja Sama

  • Kerja Sama Dalam Negeri
  • Alumni
  • Urusan Internasional

TENTANG UGM

  • Sambutan Rektor
  • Sejarah
  • Visi dan Misi
  • Pimpinan Universitas
  • Manajemen

MENGUNJUNGI UGM

  • Peta Kampus
  • Agenda

PENDAFTARAN

  • Sarjana
  • Pascasarjana
  • Diploma
  • Profesi
  • Internasional

© 2023 Universitas Gadjah Mada

Aturan PenggunaanKontakPanduan Identitas Visual