Universitas Gadjah Mada (UGM) siap memfasilitasi para dosen yang baru saja menyelesaikan pendidikan jenjang doktor. Bahkan dalam kebijakan, UGM akan memfasilitasi untuk pengembangan karier karena raihan gelar doktor bukanlah tujuan akhir, melainkan tujuan antara guna pengembangan dan pengabdian lebih lanjut.
Demikian disampaikan Wakil Rektor Senior Bidang Administrasi, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia, Prof. Ainun Na’im, Ph.D., dalam upacara penyambutan 106 doktor baru lulusan luar dan dalam negeri, di Balai Senat UGM, Kamis (6/5). “Ada banyak tantangan yang kita hadapi, antara lain misalnya, rendahnya produktivitas penelitian di Indonesia, juga tuntutan kualitas akademik, termasuk pembelajaran maupun penelitian. Ini tentu menjadi tantangan para doktor baru,” ujar Ainun.
Terkait dengan tantangan-tantangan tersebut, yang perlu mendapat perhatian adalah permasalahan jenjang karier, kenaikan pangkat dan jabatan. Hal ini menjadi penting tidak saja untuk lembaga, tetapi kualifikasi (mutu) dapat terjaga dengan baik. “Untuk itu, Universitas dalam tempo yang tidak terlalu lama, insya Allah bulan depan, akan menggelar workshop terkait berbagai aturan baru karena kita ketahui ada UU Guru dan Dosen, PP yang berkaitan dengan sertifikasi dan kenaikan pangkat, perhitungan angka kredit, serta beberapa perkembangan baru terkait publikasi nasional dan Internasional,” tambahnya.
Menyambut para doktor baru, Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., memberikan apresiasi tinggi dan ucapan selamat atas segala upaya dan perjuangan yang dilakukan. Dengan penambahan dosen bergelar doktor setiap tahun, jumlah doktor UGM kini jauh lebih besar daripada masa lalu. “Saya masih ingat ketika menjadi asisten di jurusan dulu, mahasiswa ada sekitar seribu orang. Namun, belum ada dosen yang bergelar master, terlebih yang bergelar doktor, karenanya ini sungguh penghargaan untuk mereka,” kata Rektor.
Saat ini, Jurusan Sipil Fakultas Teknik UGM memiliki dosen sebanyak 57 orang, 45 orang bergelar doktor dan 22 profesor. “Ini merupakan kemajuan sangat luar biasa, tinggal ke depan bagaimana gelar yang melekat pada kita ini betul-betul dapat digunakan sebagai tambahan modal. Karena kita sudah memilih kerja di UGM, maka saya mengajak untuk terus mengembangkan ilmu dan menerapkan ilmu untuk keadaban, kemanfaatan, dan kebahagiaan,” tuturnya. (Humas UGM/ Agung)