Tim debat UGM berhasil meraih juara I dalam kompetisi Debat Nasional Hukum Humaniter Internasional (HII) yang digelar 7-8 Mei lalu di Fisipol UGM. Kemenangan tersebut mengantarkan tim debat UGM melaju sebagai perwakilan Indonesia dalam kompetisi HII di tingkat regional yang akan dihelat di Malaysia pada 10-12 Juni mendatang. Sementara itu, posisi kedua ditempati oleh tim Universitas Katholik Parahyangan.
Tim UGM yang beranggotakan tiga mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional, Alvine Stefan Widjaja, Anggita Paramesti, dan Amir Abdul Aziz, berhasil meraih juara pertama setelah menyisihkan 15 tim lain dari sejumlah universitas di Pulau Jawa. Salah satu anggota tim ini, Amir Abdul Aziz, juga dinobatkan sebagai best speaker.
Dalam kompetisi kali ini, model debat yang digunakan meniru pola sistem parlementer Australia. Model ini menwajibkan setiap tim yang terdiri atas tiga pendebat dengan posisi yang beragam untuk saling beradu argumen sesuai dengan tema yang telah ditentukan. Dalam perdebatan, di antara dua tim yang saling berhadapan, terdapat pihak yang bertindak sebagai pemerintah, yang bertugas untuk mempertahankan kebenaran. Sementara lainnya berlaku sebagai pihak oposisi yang berupaya sedapat mungkin memperlihatkan fakta berkebalikan untuk menegaskan kelemahan dari fakta pemerintah.
Ajang debat HII merupakan sebuah kompetisi tahunan yang digelar oleh International Committee of the Red Cross (ICRC) bekerja sama dengan seluruh perguruan tinggi yang memiliki Program Studi Ilmu Hubungan Internasional (HI). Kompetisi diselenggarakan secara rutin sejak 2008 dan bertujuan untuk mempromosikan substansi hukum humaniter internasional dalam lingkup intenasional. (Humas UGM/Ika)