YOGYAKARTA-Menpora Andi Mallarangeng berharap ada sinergi antara pemuda, olahraga, kebudayaan, dan teknologi informasi (TI). Selama ini, Andi melihat keempat bidang ini tidak sinergis dan berjalan sendiri-sendiri. Akibatnya, peran dan fungsi pemuda tidak optimal karena tidak tersentuh oleh kebudayaan, olahraga, apalagi TI. “Pemuda yang hanya suka olahraga tentu akan ketinggalan iptek. Sebaliknya, kalau hanya iptek dan budaya saja, tapi tidak olahraga, ya akan sakit-sakitan dan tidak sehat,” kata Andi dalam Seminar Nasional ‘Paradoks Kepemudaan Indonesia: Masalah, Potensi, dan Agenda Aksi’ di Ruang Pascasarjana Fisipol UGM, Sabtu (21/5).
Dari kondisi itu, Andi Mallarangeng memiliki inisiatif untuk menyatukan keempat hal tersebut dalam bentuk gelanggang yang berada dalam satu kompleks. Dengan demikian, nantinya akan menjadi gelanggang pemuda dan olahraga yang berdekatan dan satu kompleks dengan gelanggang budaya dan gelanggang TI sehingga dapat saling berkomunikasi. “Nah, kalau sudah berada satu kompleks dan berdekatan, maka akan menarik interaksi para pemuda tersebut,” imbuh Andi yang lulusan Jurusan Sosiologi UGM itu.
Diakui Andi, sejauh ini memang belum ada riset mendasar tentang kepemudaan. Bahkan, di Kementerian Pemuda dan Olahraga sekalipun terkadang jika berbicara mengenai pemuda hanya terfokus pada masalah organisasi kepemudaan (OKP). Padahal, masalah pemuda lebih luas daripada sekadar OKP. “Masalah pemuda itu luas dan bukan hanya pada persoalan OKP kemudian selesai,” imbuhnya.
Untuk itulah, Andi sangat mendukung berdirinya Pusat Kajian Kepemudaan (Youth Studies Centre) Fisipol UGM yang dirintis oleh para dosen dan peneliti sosiologi itu. Diharapkan dengan adanya Pusat Kajian Kepemudaan atau disingkat ‘YouSure’ tersebut dapat menjadi sarana membahas persoalan kepemudaan. Ia mencontohkan kasus radikalisasi pemuda dan NII yang telah banyak menelan ‘korban’ para pemuda. “Karena ini merupakan satu-satunya lembaga riset/kajian tentang kepemudaan, maka saya berharap ini bisa melibatkan pula disiplin dari ilmu lain di luar sosiologi sehingga akan lebih kompleks lagi,” kata Andi.
Terkait dengan berdirinya ‘YouSure’, Arie Sujito selaku pengurus mengatakan lembaga ini memiliki mandat melakukan pengkajian dan pengembangan ilmu di bidang kepemudaan yang berorientasi pada kemajuan bangsa. Pendiriannya juga dilatarbelakangi oleh kerisauan tentang ketiadaan lembaga kajian yang secara khusus mendalami isu kepemudaan kendati itu merupakan subjek penting dalam perubahan dan dinamika sosial. ‘YouSure’ terdiri atas beberapa divisi, yakni penelitian dan publikasi, advokasi, pengembangan jaringan kepemudaan, serta pelatihan dan seminar. (Humas UGM/Satria AN)
.