Fadhlih Akbar, mahasiswa Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada, tewas tenggelam di Sungai Ello, Magelang, Jawa Tengah, Minggu (22/5) sekitar pukul 12.45. Saat itu, Fadhlih bersama dengan tim Mapagama sedang melakukan kegiatan rutin divisi arung jeram. “Saat itu kondisi cuaca cerah, debit air sungai normal, dan semua persiapan telah dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur pengarungan yang aman,” kata Eko Murhartadi S. Siregar, Ketua Mapagama, Senin (23/5) di kampus UGM saat memberi keterangan.
Murhartadi S. Siregar menceritakan Fadhlih bersama dengan lima rekannya yakni Mulhendra (Hendra), Eko Murhartadi S. Siregar (Sigar), Zul Fahmi (Zul), Aryati Larasati (Laras) dan Nurrohmat Saputra (Rohmat), Minggu (22/5/2011) sekitar pukul 10.00 WIB melakukan pengarungan jeram di Sungai Elo. Saat melakukan arung jeram, mereka terbagi menjadi dua tim. Dua tim kayak hardcell oleh Hendra dan Laras. Dua tim double inflatable kayak foam oleh Sigar-Zul Fahmi dan Fadhlih-Rohmat.
Dalam pengarungan jeram, aturan yang dipakai adalah river running system, yakni setiap perahu melewati jeram, tim yang lain menunggu untuk mem-back up perahu lainnya. “Jam 12.06, tim pengarungan sampai di jeram kriting Sungai Ello. Hendra masuk pertama, kemudian menunggu di eddies. Disusul oleh Laras, yang kemudian juga menunggu di ujung jeram. Sigar-Zul menyusul masuk jeram dan juga menunggu perahu berikutnya, yaitu Fadhlih-Rohmat. Ketika berada di tengah jeram kriting, Fadhlih terlempar, sementara Rohmat lolos dan kemudian menepi,” terang Sigar.
Menurut Sigar, ketika melihat Fadhlih terjatuh dan terjebak di tengah jeram, upaya penyelamatan telah dilakukannya dengan melempar throwing bag. Fadhlih sempat menangkap tali penyelamat, tapi ketika ditarik Sigar malah terjatuh. Fadhlih yang berada di arus utama sulit untuk ditarik ke tepi. Upaya Hendra dengan berenang mendekati Fadhlih untuk menarik ke tepi sungai pun mengalami kegagalan. “Meski Handra berhasil memotong tali, ternyata masih ada tali lain yang membelit Fadhlih. Hendra langsung melakukan usaha kedua dengan memtong tali satunya. Setelah kedua tali terpotong, Hendra menarik Fadhlih keluar dari jeram dan membawanya ke tepi. Sampai di tepi, diupayakan pertolongan pertama, tapi Fadhlih tidak memberikan reaksi. Akhirnya dilakukan evakuasi ke RSUD Magelang dan jam 12.45 Fadhlih dinyatakan meninggal,” kata Sigar.
Fadhlih adalah mahasiswa semester empat, lahir di Jakarta, 16 Januari 1992. Ia aktif di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Gadjah Mada (Mapagama). Menurut rencana, jenazah dibawa ke rumah duka Jalan Salemba Bluntas No 140 B, Jakarta Pusat untuk dimakamkan. Sebelumnya, jenazah sempat disemayamkan di Gelanggang Mahasiswa UGM, Bulaksumur, Yogyakarta. Pada hari Senin, 23 Mei 2011, jenazah dibawa ke Jakarta dengan menggunakan pesawat.
“Kami, keluarga besar UGM, menyampaikan duka cita atas musibah yang menimpa almarhum Fadhlih. Perwakilan dari teman-teman Fadhlih dari Mapagama dan Dekan Fakultas Peternakan akan turut mendampingi hingga rumah duka,†kata Kepala Humas dan Protokol UGM, Drs. Suryo Baskoro, M.S., saat melayat di Gelanggang UGM. (Humas UGM/ Agung)
.