YOGYAKARTA – Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, menggandeng UGM untuk membantu percepatan pengentasan daerah tertinggal di wilayahnya. Kesepakatan tertuang dalam nota kesepahaman kerja sama yang ditandatangani Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., dan Wakil Bupati Gorontalo Utara, Indra Yasin, S.H., M.H., disaksikan Deputi Bidang Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha, Kementerian PDT, Ir. Rohmat Tatang Bachrudin.
Rektor UGM, Prof. Ir. Sudjarwadi, M.Eng., Ph.D., menyambut baik adanya kerja sama dengan Gorontalo Utara. Dengan begitu, bertambah pula mitra UGM dalam membantu percepatan pertumbuhan pembangunan di daerah. “Kerja sama ini menambah mitra baru UGM dalam upaya pemberdayaan dan pembangunan bangsa,†kata Rektor di sela-sela acara penandatanganan nota kesepahaman di Ruang Sidang Pimpinan, Kantor Pusat UGM, Selasa (24/5) sore.
Rektor mengatakan UGM memiliki mahasiswa yang jumlahnya mencapai puluhan ribu. Namun, jumlah tersebut belum seberapa dibandingkan dengan penduduk di Indonesia yang mencapai 230 juta jiwa, yang membutuhkan kontribusi lulusan UGM. “Kami memiliki prinsip mahasiswa yang masuk ke UGM merupakan orang yang beruntung. Dari mereka, kita harapkan dapat mewujudkan cita-cita UGM untuk keadaban, kemanfaatan, dan kebahagiaan,†tuturnya.
Dikatakan Rektor, kegiatan KKN PPM yang dilaksanakan oleh mahasiswa UGM juga merupakan salah satu bentuk proses pembelajaran pemberdayaan masyarakat. Diharapkan agar mahasiswa memiliki kepekaan untuk membantu memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung.
Di lain pihak, Indra Yasin menuturkan kerja sama yang dijalin dengan UGM diharapkan dapat membantu pembangunan Gorontalo Utara, terutama di bidang pendidikan, infrastruktur, dan ekonomi. “Gorontalo utara merupakan daerah pemekaran yang baru berumur 4 tahun. Tentu ini sangat membahagiakan dan menggembirakan bagi pemerintah daerah. Diharapkan UGM dapat melakukan penelitian dan pengembangan serta pemberdayaan masyarakat,†katanya.
Indra menambahkan kerja sama ini tidak hanya sebatas di bidang pendidikan dan penelitian, tetapi juga mampu mengangkat potensi pertanian dan perikanan di daerahnya. “Kami memiliki potensi perikanan yang cukup besar karena memiliki garis pantai terpanjang se-Provinsi Gorontalo, yakni 235 KM,†ujarnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha, Kementerian PDT, Ir. Rohmat Tatang Bachrudin, mengatakan Kementerian PDT tahun ini mengelola dana hingga 2 triliun. “Hampir 83 persen dana tersebut lari ke daerah. Kami hanya kelola 9,3 persen,†ungkapnya.
Ia juga menyebutkan sedikitnya 16 daerah kabupaten tertinggal di Indonesia akan mendapat pendampingan dari tim Universitas Gadjah Mada. Menurutnya, pelaksanaan program pendampingan dan pemberdayaan masyarakat dirasakan sangat sangat penting dalam membantu proses percepatan pengentasan daerah tertinggal. (Humas UGM/Gusti Grehenson)