YOGYAKARTA – Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali mendominasi juara Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) Regional III yang berlangsung di Gedung Olahraga (GOR) Universitas Negeri Yogyakarta, Sabtu (28/5). Dari empat robot yang dikirim UGM, semuanya berhasil menjadi juara. Robot Garuda meraih juara I untuk Kontes Robot Indonesia (KRI), sedangkan Warfire menjadi juara di Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) Beroda. Robot lainnya, Yacaranda 04 berjaya di KRCI berkaki, sementara Gamma-shot harus puas di posisi runner up KRCI Battle setelah dikalahkan R2C-R7 dari Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.
Garuda berhasil juara setelah mengalahkan Maestro Evo (UNY) di final. Perjalanan Garuda meraih kemenangan begitu menegangkan. Terlebih lagi, tim UGM dan UNY membawa supporter terbanyak di antara 54 peserta yang berasal dari 6 PTN dan 17 PTS se-DIY dan Jawa Tengah. Supporter dari UGM mengenakan kaos merah berada di sisi selatan tribun penonton. Sementara itu, supporter UNY mengenakan kaos biru muda berada di tribun utara. Praktis kedua tim pendukung ini saling berhadapan.
Namun, setelah 2 menit pertama, Maestro Evo dinyatakan dewan juri tidak mampu melanjutkan pertandingan. Di lain pihak, Garuda masih melanjutkan tugasnya memasukkan joss stickpot di atas tiang (pole) common zone. Supporter UGM tampak bergembira dan tersenyum puas sembari memberikan tepuk tangan kemenangan kepada Garuda. Dengan demikian, Garuda sudah dipastikan lolos maju ke kompetisi tingkat nasional yang berlangsung di UGM pada 11-12 Juni nanti.
Ketua Tim Robot Garuda sekaligus mahasiswa Teknik Mesin, Ridwan Widoyoko (21), tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya usai Garuda memenangkan pertandingan di partai final. “Yang jelas, bangga sebagai anak UGM,†katanya sumringah.
Persiapan yang dilakukan Tim Garuda dalam menghadapi kompetisi ini dapat dikatakan cukup panjang. Setidaknya mereka membutuhkan waktu satu tahun untuk siap, mulai dari pembentukan tim, proses seleksi tim, brainstorming, selanjutnya bongkar-pasang sparepart lama dan baru pada robot buatan mereka. Untuk melakukan semua hal itu, Ridwan bersama dengan teman-temannya harus rela mengurangi jam tidur mereka. Tidak jarang, mereka terpaksa harus tidur di ruang laboratorium. “Pokoknya, sering nggak tidur dan juga sering nggak kuliah,†kenangnya.
Untuk membuat Garuda, Ridwan dan teman-temannya harus mengeluarkan dana sekitar 80-an juta rupiah. Namun, besarnya dana yang dikeluarkan ternyata tidak sia-sia. Menjadi juara, jelas menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka.
Ingin Mewakili Indonesia
Pemilihan nama Garuda untuk robot yang mereka buat, diakui Ridwan memiliki filosofi tersendiri. Dengan nama Garuda, diharapkan mampu memberikan dorongan semangat untuk dapat mewakili Indonesia di kancah internasional. “Saat lihat pertandingan badminton dan sepakbola, kita jadi termotivasi. Kita ingin wakili Indonesia beneran. Dengan nama yang mengindonesia, Garuda,†ujar mahasiswa yang masih duduk di semester enam ini.
Keberhasilan UGM dalam mendominasi juara kontes robot kali ini tentunya membuat Direktur Kemahasiswaan, Drs. Haryanto, M.Si., senang dan bangga, apalagi kompetisi tingkat nasional akan berlangsung di UGM pada 11-12 Juni 2011. Tentunya hal itu semakin menambah motivasi tim UGM untuk dapat meraih prestasi yang sama di level nasional. “Kita targetkan minimal 2 robot dari tim UGM bisa mewakili Indonesia di ajang internasional,†pungkasnya. (Humas UGM/Gusti Grehenson)